jpnn.com, JAKARTA - Komdis PSSI hari ini dijadwalkan menggelar pertemuan dengan manajemen Madura FC di Jakarta terkait kasus ajakan pengaturan skor. Pertemuan akan digelar pada pukul 14.00 WIB.
Kasus ini mencuat setelah ada laporan dari Manajer Madura FC Januar Herwanto. Salah satu anggota Komdis Dwi Irianto membenarkan akan ada pemanggilan untuk Madura FC.
BACA JUGA: Edy Rahmayadi: Kalian Percaya Gubernur atau Menpora?
Menurut Dwi, seharusnya pihak Madura FC sudah datang dan menghadap Komdis PSSI pekan lalu. ’’Tapi karena masih ada pertandingan, Kamis (29/11) ini kami panggil. Kalau tidak bisa datang lagi, ya pekan depan,’’ tuturnya.
Sebelumnya, Januar menyebut salah seorang oknum anggota Exco PSSI itu, meminta timnya terlibat dalam pengaturan skor. Yakni, saat Madura FC melawat ke Stadion Maguwoharjo menghadapi PSS Sleman pada 2 Mei lalu.
BACA JUGA: Bobrok! Petinggi PSSI Minta Madura FC Atur Skor Pertandingan
Oknum itu meminta secara langsung kepada manajer Madura FC Januar Herwanto agar timnya rela melepas laga di matchday kedua wilayah timur Liga 2 itu.
“Awalnya via WhatssApp (WA), kemudian melalui telepon,” kata Januar kepada Jawa Pos. Nah, dalam percakapan telpon, si oknum Exco meminta agar Madura FC mengalah. Tapi Januar dengan tegas menolak permintaan itu.
BACA JUGA: Tolak Suap Rp 642 Juta, Malah Dapat Hadiah Rp 898 Juta
Januar dan pasukannya membuktikan di lapangan. Mereka akhirnya menang dengan skor tipis 2-1. Gol Yusuf Effendi dan Bayu Firmansyah hanya mampu dibalas satu kali melalui eksekusi penalti Cristian Gonzales.
Upaya pengaturan skor itu sudah dilaporkan manajemen Madura FC ke Komdis PSSI. Laporan itu dilakukan berbarengan dengan kasus penukulan pemain Madura FC saat kontra PSS di babak 8 besar (6/11).
Januar juga sudah membawa nama oknum Exco yang meminta timnya mengalah. Termasuk membawa bukti berupa telepon dari si oknum tersebut. Januar menegaskan, keputusan untuk membuka borok Liga 2 ini sudah benar-benar bulat.
“Kalau kami nggak lapor, otomatis kami menjadi bagian dari kartel yang merusak sepak bola,” tegasnya. Dia meminta setiap tim wajib melawan hal yang menyimpang. “Karena kalau sepak bola dikuasai kartel, sepak bola Indonesia hanya akan berkembang biak dalam asbak,” lanjutnya.
“Saya harap Komdis menindak tegas dengan memberhentikan dia (oknum Exco PSSI),” tegasnya. Sayang, Januar enggan menyebut identitas sang oknum. “Biar dia nggak siap nyari-nyari alasan,” tambahnya.
Tapi, yang jelas Januar menanti tindak lanjut dari Komdis. “Kalau PSSI ingin mendapat kepercayaan, harus dimulai dari dirinya sendiri,” tutur Januar. (gus/rid/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seharusnya Pak Edy Rahmayadi Sportif, Letakkan Jabatan
Redaktur : Tim Redaksi