PADANG -- Mulai hari ini, proses pencarian terhadap korban gempa di Sumatera Barat (Sumbar) dihentikanPertimbangannya, setelah tujuh hari sejak gempa terjadi, sangat kecil kemungkinannya para korban yang tertimbun runtuhan bangunan bisa bertahan hidup
BACA JUGA: Depkes Pastikan Vaksin Meningitis Halal
Keputusan ini diambil Satkorlak PB Sumbar, meski Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sendiri belum mengeluarkan instruksiKepala Sekretariat Satkrolak PB Sumbar Ade Edward menjelaskan, keputusan tersebut diambil juga berdasarkan masukan tim Search and Rescue (SAR) dari sejumlah negara seperti Korea Selatan dan Swiss yang ditugaskan United Nations (UN), yang menurut mereka tidak ada lagi korban yang bisa diselamatkan
BACA JUGA: Alamat Rekanan DPRD Ternyata Fiktif
Karenanya, mereka sudah pulang ke negaranya masing-masing"Sejumlah relawan yang bertugas sebagai tim SAR banyak yang kembali ke negaranya lewat Jakarta,” jelas Ade kepada JPNN, tadi malam
BACA JUGA: Ketua DPRD Bantu 20 Unit Genset
Data sementara dari Satkorlak PB Sumbar, hingga tadi malam pukul 23.00 WIB, jumlah korban meninggal mencapai 625 orang dan 295 orang masih hilangSementara itu, 410 orang diantaranya bertahan hidup di pengungsianJumlah kemungkinan masih bisa bertambahData ini belum termasuk korban hilang yang tidak dilaporkan ke Satlak masing-masing kabupatenBerdasar pantauan JPNN, ribuan relawan masih berada di Sumbar untuk berbagai tugasSeperti yang direncanakan Satkorlak bersama tim BNPB Pusat, masa penyelamatan dan proses evakuasi korban berlangsung selama tujuh hariDengan hitungan tersebut, berarti dengan hitungan itu, masa tersebut telah usaiDalam tahapan pembersihan tersebut, tindakan yang akan dilakukan, mulai dari pembersihan puing-puing hingga melanjutkan pencarian jasad-jasad korban yang meninggal
Ade menjelaskan, Tahapan penanganan bencana selanjutnya, kata Ade adalah tahapan pembersihan yang akan berlangsung hingga H+14"Selain pembersihan reruntuhan atau timbunan, juga akan dilakukan pencarian korban meninggalSoal kuburan massal, tengah dalam pembicaraan," ujar Ade.
Tahapan berikutnya nantinya akan dilanjutkan dengan tanggap darurat hingga dua bulan pascagempaDi masa-masa tersebut, bisa saja akan ada relawan asing dan lokal yang pulang dan datang, tergantung fungsinya masing-masing”Apakah itu tim penyelamat, rekonstruksi ataupun recovery yang bisa saja berlangsung lima tahun ke depan seperti Aceh,” ungkapnya.
Upaya rekonstruksi, dimulai dua bulan setelah gempaNamun, ia tidak yakin upaya rekonstruksi bisa selesai dalam tempo yang singkatBelajar dari pengalaman gempa Aceh dan Yogyakarta, upaya rekonstruksi berlangsung dalam tempo yang tidak singkat"Apalagi dengan kerugian materil sementara yang mencapai Rp1,7 triliunTim UN yang datang ke sini saja dari AcehArtinya, tak hanya pihak Sumbar, tahapan ini akan berjalan secara berkesinambungan dan komprehensif dengan melibatkan banyak pihak baik dalam maupun relawan asing,” papar Ade(ndy/sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Panggil Empat Pejabat BI
Redaktur : Tim Redaksi