Hari Ini, Terakhir Pemulangan Jamaah

Kamis, 31 Desember 2009 – 04:21 WIB
JEDDAH - Hari ini, Kamis (31/12), pemulangan jamaah haji Indonesia dari tanah suci tuntasDelapan kloter diterbangkan pada hari terakhir pemulangan itu

BACA JUGA: Tahlil 15 Malam di Ciganjur

Lima kloter dari Bandara King Abdul Aziz (KAA) Jeddah dan tiga kloter dari Bandara Madinah
Penerbangan dari Jeddah ditutup kloter 38 Makassar

BACA JUGA: George Terancam Pasal 351 KUHP

Sedangkan dari Jeddah dipungkasi kloter 49 Jakarta.

Pemulangan jamaah haji paling akhir itu sekaligus menutup musim haji 2009
Kloter 38 Makassar dijadwalkan tiba di tanah air 1 Januari sekitar pukul 04.00

BACA JUGA: Jusuf Manggabarani jadi Wakapolri

Sedangkan kloter 49 Jakarta direncanakan mendarat pada pukul 08.40.

Kloter terakhir dari Jeddah akan dilepas oleh Konsul Haji sekaligus Ketua PPIH Arab Saudi, Syairozi Dimyati, sedangkan dari Madinah dilepas Pelaksana Harian Konjen RI di Jeddah, Gatot Abdullah Mansyur"Kloter terakhir dari Jeddah maju empat  jam dari jadwal semula," kata Ketua Daker Jeddah Subhan Cholid kepada wartawan Rabu (30/12) kemarin.

Sementara itu, ada 11 jamaah haji yang tidak bisa pulang bersama rombonganMereka sedang sakit dan dirawat di beberapa rumah sakit di Arab SaudiKelak (jika) sewaktu-waktu dinyatakan sembuh oleh dokter, baru mereka dipulangkan ke tanah airKepulangan mereka menjadi tanggung jawab Teknis Urusan Haji di Jeddah.

Sampai kemarin sebenarnya masih ada tiga pasien lain yang dirawat di Balai Pengobatan Haji IndonesiaNamun, mereka bisa dipulangkan bersama kloter terakhir tersebutSedangkan yang masih dirawat di rumah sakit milik pemerintah Arab Saudi, akan diterbangkan sendiri-sendiri"Kalau diperlukan, pemulangan jamaah yang sakit didampingi  dokter dan perawat," tambah Subhan.

Jika sampai di tanah air pasien tersebut masih membutuhkan perawatan di rumah sakit, mereka akan dimasukkan ke rumah sakit pemerintah di JakartaDepag menanggung seluruh biayanya selama tujuh hariKalau masih belum sembuh, perawatan diserahkan kepada keluargaSedangkan pemulangan sampai kampung halaman tetap menjadi tanggung jawab Depag.

Pada musim haji tahun ini, jamaah yang sakit di Arab Saudi sangat banyakMereka yang berobat di Balai Pengobatan Haji saja tercatat sekitar 300.000 jamaahPadahal, jumlah jamaah haji hanya sekitar 210.000Itu berarti rata-rata jamaah berobat sekali dan sekitar separuhnya berobat dua kaliJumlah jamaah yang berobat tersebut meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnyaTahun lalu hanya sekitar 160.000 orang.

Menurut Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidang Kesehatan, Barita Sitompul, banyaknya jamaah yang berobat tersebut menunjukkan meningkatnya kesadaran jamaah terhadap kesehatanMereka tidak ingin ibadahnya tergangguSebagian besar keluhan penyakit itu berhubungan dengan saluran pernapasan"Begitu ada keluhan, mereka langsung berobat," ujarnya.

Meski kesadaran terhadap kesehatan meningkat, jamaah yang wafat masih banyakSampai kemarin, tercatat 303 orangSebagian besar (174 kasus) berhubungan dengan kegagalan fungsi jantungPeringkat kedua (105 kasus) berhubungan dengan fungsi alat pernapasanSelebihnya berhubungan dengan darah tinggi dan penyakit-penyakit bawaan dari rumah lainnya.

Jamaah yang meninggal tersebut jumlahnya masih lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun lalu, 455 orangJumlah terbanyak berasal dari embarkasi Surabaya (61 orang)Disusul dari Solo (54 orang) dan Jakarta (31 orang).

Sementara itu, kerugian yang dialami jamaah haji akibat tindak kriminal di Makkah maupun Madinah mencapai sekitar Rp 1,2 milarKasusnya antara lain berupa pencurian di pondokan, pencopetan, perampasan, serta penipuan bermodus membantu"Modus operandi para pelaku kriminal makin canggih," kata Wakil Ketua PPIH Bidang Keamanan, Abu Haris.

Diduga, kejahatan terhadap jamaah haji itu dilakukan oleh sindikatDugaan tersebut mencuat, setelah beberapa orang tertangkap, aksi kejahatan langsung menurunKhusus kejahatan yang menimpa jamaah haji di hotel-hotel di Madinah, majmuah dan manajemen hotel telah mengganti sebagian besar kerugian merekaDari kerugian RS 64.332 (sekitar Rp 169 juta), yang diganti berjumlah sekitar RS 58.865 (Rp 147 juta).

Menurut Kepala Seksi Keamanan Daerah Kerja Madinah, Azharudin, pada gelombang pertama terjadi 28 kasus pencurianSedangkan pada gelombang kedua hanya empat kasus"Tinggal satu kasus yang belum mendapat penggantian kerugian," katanya(hq)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Isak-tangis Iringi Kepergian Gus Dur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler