Hari Kesehatan Mental Sedunia, Ahli Berbagi Kunci Sehat Rohani

Minggu, 10 Oktober 2021 – 21:20 WIB
Hari Kesehatan Mental Sedunia, Psikolog lulusan Universitas Gadjah Mada, Zahrah Nabila, M.Psi, Psikolog berbagi kunci sehat rohani. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Psikolog lulusan Universitas Gadjah Mada, Zahrah Nabila, M.Psi, Psikolog berbagi kunci dalam menjaga kesehatan mental.

Menurut dia, setiap individu harus tau caranya menghargai segala proses untuk mengembangkan dirinya.

BACA JUGA: Kemenkes: Usia Muda Rentan Alami Gangguan Mental

"Proses untuk mengembangkan diri pun termasuk upaya dalam menyadari pentingnya kesehatan mental dalam diri sendiri," kata Psikolog Zahrah, Minggu (10/10).

Selain itu, setiap individu juga penting untuk menyadari sepenuhnya bahwa fisik dan mental adalah kesatuan yang utuh dalam diri, sehingga memperlakukan dengan adil dan penuh kasih.

BACA JUGA: Kesehatan Mental Penyintas COVID-19 Banyak yang Terganggu, Begini Gejalanya

Zahrah mengingatkan meskipun kini teknologi sangat membantu terbukanya akses informasi, pengetahuan, dan kesadaran akan kesehatan mental, penting bagi tiap individu untuk tidak mendiagnosa diri sendiri.

Apalagi jika dilakukan berdasarkan informasi umum yang tersedia di lini massa.

BACA JUGA: Kiat Jaga Kesehatan Fisik dan Mental Anak Selama Pandemi

"Yang perlu diperhatikan adalah dalam proses mengenali serta memahami apa yang sedang terhadi dalam diri, ada jebakan diagnosa diri karena seolah-olah sudah mampu memahami sendiri kondisi diri dari paparan informasi yang ada," kata Zahrah.

Padahal, lanjut Zahra, paparan informasi yang ada belum cukup untuk langsung menentukan diagnosis tertentu pada diri.

Dia melanjutkan, tetap ingatkan pada diri untuk bijak dalam mencerna informasi.

"Ketahui dan izinkan bahwa ada tenaga profesional (psikolog/psikiater) yang punya kapabilitas dalam menentukan diagnosa," papar Zahrah.

"Selain itu, ingatkan pada diri untuk tidak bergantung pada diagnosa tertentu. Karena, satu diagnosa yang ada seperti akan terus menempel pada diri, dan nantinya jadi terasa memberatkan," tambah dia.

Zahra menekankan untuk mengizinkan diri untuk berproses bersama tenaga profesional, untuk kebaikan diri itu sendiri.

Menurut dia Hari Kesehatan Mental Sedunia hari ini merupakan kesempatan untuk berbicara tentang kesehatan mental secara umum.

Bagaimana kita perlu menjaganya, dan betapa pentingnya membicarakan berbagai hal dan mendapatkan bantuan jika Anda sedang berjuang.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pandemi COVID-19 pun berdampak besar pada kesehatan mental masyarakat.

kelompok yang rawan terkena gangguan kesehatan mental termasuk kesehatan dan pekerja garis depan lainnya, pelajar, orang yang tinggal sendiri, dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan mental yang sudah ada sebelumnya. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler