Hari Libur, Aparat Tetap Siaga

Senin, 26 Juli 2010 – 11:51 WIB
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta menargetkan angka kecelakaan di jalur busway bisa ditekan dengan digelarnya sterilisasi secara menyeluruh terhitung 1 Agustus mendatangPasalnya, akibat banyaknya kendaraan pribadi menyerobot jalur angkutan masal itu, kecelakaan rentan terjadi

BACA JUGA: Dewan Desak Pemprov Lakukan Investigasi

Dari Januari hingga Desember 2009 saja, setidaknya ada 231 kecelakaan
Sebanyak 49 orang luka-luka dan 12 orang meninggal

BACA JUGA: Santuni Pengemis, Bakal Kena Denda

“Jadi sterilisasi jalur busway ini ada misi ganda
Selain mengamankan jalur juga untuk menekan angka kecelakaan,” ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono.

Data dari BLU Transjakarta menyebutkan, dibanding tahun lalu, angka kecelakaan sepanjang 2009 cenderung meningkat 10 persen hingga 20 persen

BACA JUGA: Urbanisasi ke Jakarta Kian Mengkhawatirkan

Pada 2008 lalu, kecelakaan busway sebanyak 167 kasusSebanyak 13 orang meninggal dunia, lalu korban luka sebanyak 42 orang serta korban materiil ada 112 orang.

Titik rawan kecelakaan busway ada pada koridor I sepanjang Gajahmada, koridor II Galur, Perintis Kemerdekaan, koridor III Pesing, Grogol, koridor IV Pasar Genjing, Jalan TambakKoridor VI Jalan Otista, koridor VII sepanjang Mampang Raya.
 
Menurut Udar, dengan adanya tindakan tegas kepada para penyerobot jalur busway, diharapkan tingkat penyebotan bisa ditekanImbas positifnya, secara otomatis angka kecelakaan antara kendaraan umum atau pribadi dengan busway bisa ditekanKecelakaan sangat rentan di jalur busway lantaran angkutan masal itu sering melaju dengan kecepatan tinggiSementara, banyak kendaraan pribadi yang tiba-tiba menelikung dengan menyalip di jalur ituPada kasus lain juga banyak kendaraan pribadi yang tergelincir setelah menerjang separator
 
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo sendiri sangat berharap banyak dengan kesuksesan sterilisasi di jalur buswaySelain bisa menekan angka kacelakaan, angkutan masal juga bisa memenuhi targetnyaSampai di tempat tujuan tepat waktu dengan tidak terjebak kemacetan, armada bisa datang tepat waktu di setiap halte lantaran jarak kedatangan tidak terlalu lama serta jumlah penumpang yang berdesak-desakan di halte dan di bus bisa dikurangiDampak positif lainnya, secara otomatis, angka kejahatan seperti pelecahan seksual pada angkutan masal bisa ditekan“Solusi jangka panjang tetap mendisiplinkan seluruh pihak,” terangnya.

Sementara itu, dari pantauan koran ini kemarin, meskipun masih dalam tahap sosialisasi hingga 29 Juli mendatang, aparat kepolisian sudah sangat gencar menjaga jalur buswaySeperti sepanjang koridor V Kampung Melayu AncolTidak seperti biasanya, jika pada hari libur, aparat yang berjaga sangat sepi

Sepanjang pagi hingga sore di sejumlah titik, aparat memantau setiap pengguna kendaraanSeperti di sepanjang Jatinegara, perempatan Matraman, Tugu Proklamasi serta lokasi lainnyaSetiap yang nekat di jalur busway atau melanggar peraturan lalu lintas, aparat langsung menindak tegas dengan menilang“Selama sosialisasi berlangsung, aparat memang sudah akan menindak tegas setiap pelanggarBagi yang nekat menyerobot atau melanggar lalu lintas tetap akan ditilangBukan lagi teguran,” kata Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Condro Kirono(aak)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Karo Hukum DKI Segera Diadili


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler