Hari Pertama ODICOFF di Belanda, Kontrak Dagang Pertanian Tembus Rp 208,08 Miliar

Sabtu, 27 November 2021 – 18:38 WIB
Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto menyebutkan nilai kontak dagang pertanian di hari pertama ODICOFF di Belanda mencapai Rp 208,08 miliar. Foto: Kementan

jpnn.com, BELANDA - Gelaran ODICOFF atau One Day with Indonesian Coffee, Fruits, and Floriculture di Belanda menarik perhatian kalangan pengusaha di negara kincir angin tersebut.

Tercatat lebih 30 buyer atau importir Belanda yang tertarik dengan komoditas pertanian Indonesia.

BACA JUGA: Kementan Rencana Jajaki Kerja Sama dengan Belanda untuk Pengembangan Bawang Bombai

Antusiame peserta dalam pertemuan terbatas tersebut juga dapat disaksikan via zoom meeting.

Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto menyampaikan melalui event tersebut pihaknya ingin menyampaikan ke dunia bahwa Indonesia kaya akan keanekaragaman produk pertanian.

BACA JUGA: Kementan: Produksi Kunyit Aman untuk Kebutuhan Dalam Negeri

"Kami membawa produk terbaik dari Indonesia untuk dapat dilakukan ekspor ke Belanda," kata Prihasto yang juga Ketua Delegasi Republik Indonesia (Delri) ODICOFF untuk Belanda dan Serbia.

Pada kesempatan tersebut Indonesia membawa kopi, buah, tanaman hias, produk tanaman pangan, produk peternakan serta produk olahan pertanian berkualitas yang bisa langsung dicicipi selama acara berlangsung.

BACA JUGA: Begini Cara Kementan Jaga Ketahanan Pangan di Era Pandemi dan Digital

"Selain kopi, kita punya salak, manggis, durian dengan jumlah varietas yang sangat banyak dan jumlahnya berlimpah. Selain rasanya yang sangat khas, kualitasnya juga terbaik,” ujar Anton, sapaan akrabnya.

Diketahui Belanda, negara yang memiliki empat musim ini sangat menyukai produk pertanian asal negara tropis, salah satunya Indonesia.

Dalam gelaran tersebut tercatat 90 macam produk olahan, 24 produk segar serta 10 tanaman hias berkualitas yang berasal dari Indonesia turut diperkenalkan.

Anton menyampaikan neraca perdagangan Indonesia terhadap Belanda untuk sektor pertanian di 2020 tercatat surplus USD 951 juta.

"Ini adalah tren baik bagi perkembangan ekspor Indonesia khususnya pertanian," ujarnya.

Menurutnya, dengan upaya mempromosikan produk pertanian berorientasi ekspor ini diharapkan mampu meningkatkan nilai ekspor neraca perdagangan.”

Anton menyebutkan nilai kontrak pada hari pertama pelaksanaan ODICOFF, sementara terhitung mencapai Rp 208,08 miliar atau USD 18,68 juta USD.

Angka capaian sementara ini akan terus meningkat seiring bertambahnya calon buyer yang tertarik dengan produk yang dipamerkan selama acara berlangsung.

“Ini akan kita dorong terus sesuai dengan program Gratieks atau peningkatan tiga kali lipat ekspor pertanian arahan Bapak Menteri Pertanian,” imbuhnya.

Duta Besar Indonesia untuk Belanda Mayerfas menyatakan bahwa pihaknya mendukung penuh terselenggaranya acara ODICOFF ini.

“Kami mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan ekspor komoditas pertanian. Tidak hanya di Belanda namun juga di seluruh Eropa yakni dengan mempertemukan dan memberikan informasi mengenai akses pasar khususnya Eropa,” ujar Mayerfas.

Maferyas menyebutkan, bagi Indonesia, kerja sama khususnya di bidang ekonomi dengan negara-negara Eropa menjadi prioritas utama.

“Kerja sama antara Indonesia, Belanda dan Eropa adalah prioritas utama kami. Selain itu kami juga memperkuat kerja sama dengan negara - negara lain di dunia,” pungkasnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler