jpnn.com, SUMSEL - Harga sembilan bahan pokok (sembako) dan daging di hari pertama puasa, kemarin (27/5) masih tinggi.
Pantauan Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group), di Pasar Sekip contohnya harga daging ayam Rp35 ribu per kg dan daging Rp130 ribu per kg.
BACA JUGA: Harga Daging Sapi Turun, Warga Masih Mengeluh
Harga itu masih jauh di atas normal Rp26 ribu dan Rp110 ribu per kg. Begitupula bawang putih dijual Rp65 ribu-Rp70 ribu dan cabai merah Rp30 ribu per kg.
“Pembeli masih ramai berbelanja. Meski mereka mengeluh harga tinggi, tapi tetap saja membeli karena kebutuhan puasa,” terang Farida (35), salah satu pedagang. Begitu juga bahan pokok lain seperti minyak goreng, gula pasir, maupun telur.”
BACA JUGA: Usai Sidak, Bupati Segera Bentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah
“Di Pasar Km 5, bawang putih dijual Rp60 ribu per kg sementara bawang merah Rp32 ribu per kg. “Harga itu masih mahal. Biasanya bawang putih itu hanya Rp32 ribu, dan bawang merah Rp28 ribu per kg,” cetus Amir (43), pedagang bawang.
Di Pasar 7 Ulu pun masih relatif tinggi. Terutama daging ayam yang semula Rp27 ribu jadi Rp35 ribu, telur Rp20 ribu, dan bawang putih Rp60 ribu. “Yang lain tak signifikan naiknya, kalau tiga komoditi itu cukup tinggi,” cetus Nuraini (42), pedagang sembako.
BACA JUGA: Jangan Khawatir, Pemkot Siapkan Daging Rp 70 Ribu Per Kg
Di pasar kalangan Mega Asri Km 14, harga daging sapi justru meroket menjadi Rp140 ribu, tapi daging ayam justru turun menjadi Rp30 ribu per kg.
“Dari agen sudah tinggi harganya, jadi kami ngikut saja,” ujar Nek, seorang pedagang.
Meski mahal, 15 kg tetap habis. Mungkin karena awal puasa, padahalnya biasanya susah dijual.
Di Pasar Inpres Indralaya, beberapa sembako yang masih tinggi seperti gula Rp13 ribu, minyak goreng Rp12 ribu, cabai merah Rp28 ribu dari Rp22 ribu, telur Rp21 ribu dari Rp18 ribu, juga bawang putih Rp60 ribu dan daging ayam Rp35 ribu per kg. “Untuk daging sapi Rp120 ribu per kg,” kata Yanto, pedagang daging.
Kepala Badan Administrasi Perekonomian Pemkab OI, Drs H Helmi MS MSi, beralasan meroketnya harga karena dampak kenaikan harga kebutuhan di daerah lain. “Kenaikannya merata, karena suplai banyak luar daerah contoh bawang merah di Brebes dan bawang putih impor,” katanya.
Di Pasar Pagi Sekayu Muba, harga sembako juga masih tinggi. Telur dijual Rp21 ribu, gula dan migor pun Rp12 ribu per kg. Di sini daging sapi dan ayam pun masing-masing Rp130 ribu dan Rp31 ribu per kg.
Tapi pedagang, Okta (51) mengaku kenaikan terbilang normal saat puasa. Namun, menurutnya harga masih akan meroket sampai Lebaran nanti. Kadisperindag Muba, Zainal Arifin, beralasan sudah berusaha menekan harga sembako lewat pasar murah di 9 kecamatan. “Makanya kenaikan saat ini masih terbilang normal,” imbuhya.
Sementara pantauan di Pasar Saka Selabung Muaradua, bawang merah justru dijual Rp35 ribu, tapi bawang putih agak lebih murah Rp48 ribu per kg. Begitupula telur per karpet Rp40 ribu dari Rp37 ribu dan daging sapi Rp140 ribu. Tapi yang lain relatif stabil.
“Seperti daging kita datangkan sapi dari Martapura saat musim permintaan tinggi, makanya harganya naik,” ujar Eli, pedagang daging.
Di OKU, daging ayam ras tembus Rp37.500 dan daging sapi Rp140 ribu per kg. “Monitoring kami memang ada komoditi naik mulai Rp5 ribu-Rp10 ribu, seperti daging dan cabai,” kata Kabid Distribusi dan Cadangan Dinas Ketahanan Pangan OKU, Elva Rosanti SP. Untuk bahan pokok lain seperti beras, minyak goreng, tepung, telur, bawang merah, kilahnya, relatif stabil.
(Plt) Kadisperindag PALI, Lihan Umar pun mengklaim harga sembako beberapa pasar masih terbilang stabil, meski ada yang mencolok seperti ayam potong dan bawang. “Tapi itu tak hanya di PALI, melainkan seluruh wilayah sama. Kami akan memantau, kalau kenaikan tidak wajar akan ditindak tegas,,” ujarnya.
Di Musi Rawas (Mura), pedagang mengaku awal Ramadan pengunjung lebih sepi dari biasanya. Namun Rina, Pedagang di pasar B Srikaton Tugumulyo, menyebut harga sejumlah bahan pokok belum banyak perubahan.
“Kalau di pasar kita, minyak goreng dan gula itu yang mahal Rp14 ribu, tapi kalau daging Rp110 ribu per kg, bawang ptuih pun Rp48 ribu per kg,” katanya, kemarin (27/5).
Kadisperindag Sumsel, Agus Yudiantoro juga mengklaim harga sembako terbilang normal, walupun beberapa komoditi melambung seperti bawang putih. “Untuk komoditi itu sudah ditambah stok agar bisa banyak di pasaran, jadi harganya tidak melambung,” tuturnya.
Pihaknya akan bekerjasama dengan Badan Urusan Logistig (Bulog) Divre Sumsel dan Babel dan intansi terkait untuk operasi pasar. “DI OP kita jual bawang putih dan sembako lain,” sebutnya.
Meskipun sembako alami gejolak harga, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) memprediksi tren inflasi rendah bulan ini. BI memproyeksi inflasi Mei 0,3 persen, sementara pemerintah 0,2-0,25 persen.(yun/qiw/uni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... H-1 Ramadan, Sebegini Harga Daging Sapi, Bawang Merah dan Bawang Putih
Redaktur & Reporter : Budi