BANGKO--Pascaduel berdarah antara Edi Sunardi (19) dengan Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), warga Desa Sei Tabir, Kecamatan Tabir Barat, Merangin, masih dilanda ketakutanHingga kemarin, warga setempat dan desa tetangganya, Telentam, belum berani pergi ke kebun atau ladang, karena si raja hutan yang menerkam Edi masih berkeliaran
BACA JUGA: Pisau Menancap di Mulut Bocah
“Sepengetahuan saya, ada dua desa di Tabir yang resah oleh kehadiran harimau di Sei Tabir, Jumat (7/10) lalu
BACA JUGA: Bogor Dilanda Hujan Es
Mereka memilih tidak melakukan aktivitas meladang untuk sementara waktu, hingga kondisi benar-benar aman,” ungkap Kepala Desa Muara Jernih, Tabir Ulu Edy Hariansyah saat dihubungi, kemarin.Ketakutan warga makin menjadi, karena sehari setelah kejadian Edi diterkam harimau, si raja hutan tersebut makin beringas dan berkeliaran di pinggiran desa
BACA JUGA: Mahasiswa Tolak Kehadiran Boediono di Kendari
Mungkin lantaran tidak dapat makan manusia, harimau yang diduga kelaparan itu pun menyikat kambing warga“Informasi yang saya dapat dari Sei Tabir, dua kambing warga dimakan harimau pada Sabtu (8/10) lalu, sekitar pukul 21.00Makanya, warga dua desa (Sei Tabir dan Telentam) makin resah dan takut ke ladang dan kebun,” kata Edy
Seperti diberitakan, Edi Sunardi diterkam harimau pada Jumat, sekitar pukul 09.00Duel berdarah antara Edi dan harimau tersebut terjadi saat dia sedang menyadap karet di kebunnyaEdi berhasil selamat setelah terjatuh ke jurang.
Andi, salah seorang warga Desa Kibul juga tetangga dari Sei Tabir, berharap agar pihak terkait cepat tanggap dengan persoalan ini“Satu nyawa nyaris melayang, kita berharap pihak terkait cepat bertindak, sebelum harimau tersebut memakan korban jiwa,” katanya.
Sementara itu, kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jambi, melalui Seksi Konservasi Wilayah I Bangko Sahron mengatakan, pihaknya bersama dengan pihak Taman Nasional Kerinci Seblat, (TNKS) sudah menurunkan tim ke lokasi kejadian.
“Sejauh ini, saya belum bisa memastikan berapa jumlah harimau yang masuk kampung tersebutTim kita sudah bekerja sejak kemarin untuk menggiring harimau tersebut kembali ke habitatnya,” katanya.
Jika tim yang diturunkan itu tidak mampu, Sukron mengatakan, kemungkinan akan dilakukan penangkapanHingga sore kemarin, Sukron belum menerima informasi apakah harimau tersebut sudah berhasil diusir atau tidak.
“Kita sulit melakukan komunikasi dengan tim di lapangan, karena di lokasi (Desa Sei Tabir) tidak adanya sinyal selulerYang pasti jika ada informasi terbaru akan cepat kita kabari,” tandasnya(ctr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Serang Warga, Puluhan Mahasiswa Ditangkap
Redaktur : Tim Redaksi