BOGOR--Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota dan Kabupaten Bogor yang terjadi sekitar pukul 16.00 wib, mengakibatkan ratusan rumah rusak dan puluhan pohon tumbang, kemarinBahkan, di halaman Istana Bogor dan beberapa tempat terjadi hujan es sebesar batu kerikil.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa hujan es terjadi di sekitar Kebun Raya Bogor, Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal dan Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas
BACA JUGA: Mahasiswa Tolak Kehadiran Boediono di Kendari
Akibat peristiwa tersebut, beberapa atap rumah warga rusak.“Kejadiannya memang enggak lama, tapi kita semua kaget karena dengar suara gemuruh di atap rumah
Kerusakan atap rumah warga tidak hanya terjadi akibat hujan es, di beberapa wilayah, atap rumah warga hancur setelah diterjang angin puting beliung
BACA JUGA: Serang Warga, Puluhan Mahasiswa Ditangkap
Ratusan rumah warga di Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanahsareal, atapnya rusak setelah tersapu angin kencangSelai n hujan es, hujan deras yang disertai angin kencang juga menyebabkan sejumlah pohon tumbang
BACA JUGA: Patok A77 Hilang, Camar Bulan Masuk OBP
Data yang diperoleh dari bagian Sandi Informasi (Santel) Pemkot Bogor, pohon tumbang terjadi di beberapa ruas jalan, seperti di Jalan Merak depan kantor BPN Kota Bogor, Jalan Gunung Batu, seputar GOR Pajajaran dan Jalan Tentara Pelajar, Kelurahan Cimanggu, Tanah Sareal“Saat ini pohon-pohon sedang dibersihkan petugas pemadam kebakaran, Tagana, Polisi serta anggota TNI dibantu warga,” ujar petugas Tagana Wilayah Bogor Barat, Zaenal.Kerusakan parah justru terjadi di kawasan Bogor TimurKoordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Pemkab Bogor Budi Aksomo , menjelaskan, hingga pukul 20:00, pihaknya telah mengevakuasi puluhan pohon tumbang akibat angin putting beliung di RT04 dan 06/RW05, Kelurahan Karang Asem Barat, Kecamatan Citeurep, Kabupaten Bogor“Data sementara ada enam belas unit rumah yang rusak akiba terjangan pohon dan anginKita sudah turunkan satu regu TRC untuk melakukan evakuasi,” terangnya.
Ia juga mengatakan, sejumlah rumah warga di RT 1/5, Desa Pasirjambu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor terendam air dari luapan sungai yang mengalir di belakang rumah warga“Tidak ada rumah yang rusak, hanya air sungai meluap dan masuk ke rumah wargaAnggota saya sudah di lokasi untuk memberikan bantuan,” bebernya
Sementara itu, pantauan Radar Bogor, puluhan rumah di sepanjang Jalan Raya Cileubut, tepatnya memasuki Kampung Cileubut, RT01/RW05, Desa Cileubut, Kecamatan Sukaraja, juga mengalami kerusakanBeberapa warga menuturkan, saat angin kencang mengiringi hujan, genting-genting rumah beterbangan dan jatuh ke jalanBeberapa atap rumah yang terbuat dari seng dan asbes juga beterbangan hingga radius duapuluh meter
“Saya kaget langsung keluar rumah, takutnya rubuhApalagi anak saya masih mandi, spontan saya tarik keluar rumah,” ungkap Maad Saanih(46), warga Kampung Cileubut
Keberuntungan sepertinya tak berpihak kepada Sanyoto(37)Betapa tidak, penampungan barang-barang bekas miliknya nyaris rubuhAtap bangunan yang tersusun seng dan asbes rontok totalBeberapa dinding yang tersusun dari anyaman bambu juga tidak luput dari terjangan angin kencang“Saat kejadian saya lagi ngopi di dalamTiba-tiba angin kenceng datang dan langsung saya keluar,” beber ayah dua anak itu
Sepanjang tiga kilometer Jalan Raya Cileubut menuju ke Cibinong dibanjiri ranting pohon dan pecahan genting rumah wargaDitengah kejadian ini, sebuah mobil Kijang Inova dengan NopolF 402 AN tergelincir diluar jalan beton saat melintas di Jalan Jembatan I CileubutTidak ada korban jiwa, namun, kejadian ini membuat macet selama berjam-jam lantaran pengguna jalan harus antre melintas.
Sementara itu, hujan es yang mengejutkan warga di sebagian wilayah Bogor, diakui Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor sebagai akibat dari pembentukan awan cumulonimbus (Cb) yang cukup kuat.
Koordinator Forecast Stasiun Klimatologi Bogor, Leny Jantika mengatakan, sejak Selasa (11/10) pagi, terpantau pertumbuhan awan Cb tebal dan menghitam, serta suhu awan berada di angka minus 60 derajat celsiusSuhu tersebut, berpotensi menimbulkan butiran-butiran es“Minimal minus 38 derajat sudah bisa menciptakan butiran es,” terangnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Menurut Leny, hujan es merupakan hal yang wajar dan bukan fenomena anehButiran es tercipta dari pendinginan suhu di udara, yang terbentuk dari pertumbuhan Cb di udara pada ketinggian 1.600 sampai 4.000 feet (kaki) di atas permukaan air laut“Awan Cb bisa kita indikasi dengan kriteria hitam tebal dan berbentuk seperti brokoli,” kata dia.
Awan tersebut, lanjut Leny, juga merupakan awan yang umumnya membawa hujan deras disertai angin kencangAwan itu pula sebagai pemicu tingginya durasi petir atau kilatSehingga, peluang hujan es bisa terjadi di mana saja berdasarkan indikasi tersebutBesaran butiran es tergantung pada suhu di udara atas, dimana semakin dingin suhu, maka kristal es yang terbentuk semakin besar“Awan Cb sifatnya lokalKalaupun membawa hujan es, ya di sekitar wilayah yang ada awan Cb saja,” jelasnya.
Kondisi cuaca saat ini yang tengah memasuki musim hujan, Leny mengingatkan warga agar bersiap-siap menghadapi hujan yang disertai angin kencang“Saat ini kita sudah masuk musim penghujan, tapi belum pada puncaknya atau masih terbilang normal,” tandasnya(yus/ric)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jebol Toilet, 2 WN Afghanistan Kabur
Redaktur : Tim Redaksi