Harry Pakai Duit Panas Suap Bansos di Karaoke Raia, Kok Bisa? Ini Kata Pak Camat

Rabu, 03 Februari 2021 – 18:18 WIB
Ilustrasi ruang karaoke. Foto: YouTube

jpnn.com, JAKARTA - Tempat Karaoke Raia di kawasan SCBD, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan menjadi lokasi tersangka perkara dugaan suap pengadaan bansos Harry Van Sidabukke bertemu eks pejabat pembuat komitmen (PPK) Kemensos Matheus Joko Santoso, pada Oktober 2020.

Keduanya bertemu terkait penyerahan uang suap pengadaan bansos. Selain itu, di Karaoke Raia pula keduanya menghabiskan uang 'panas' sebesar Rp 50 juta tersebut untuk berfoya-foya.

BACA JUGA: Baru Kenal, MM Minta Begituan, Tasya Menolak, Jleb, Teras Rumah Banjir Darah

Rentetan kejadian tersebut berdasarkan rekonstruksi yang digelar KPK pada Senin (1/2).

Jika kembali pada Oktober 2020, saat itu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

BACA JUGA: KPM PKH Girang Pencairan Dana Bansos Tepat Waktu  

Di mana griya pijat, bar, dan karaoke tidak diizinkan untuk beroperasi.

Lantas, kenapa Karaoke Raia bisa beroperasi pada Oktober 2020? Bahkan menjadi tempat dua tersangka kasus suap itu berfoya-foya.

BACA JUGA: Wah, Harry Habiskan Duit Panas Suap Bansos Covid-19 di Karaoke Elite dengan Pejabat

Camat Kebayoran Baru Tomy Fudihartono mengatakan, selama ini pihaknya memang kerap menemukan pelaku usaha nakal yang melanggar aturan protokol kesehatan Covid-19.

Pelaku usaha kerap mengakali petugas agar tempat usahanya tidak terkena razia pelanggaran protokol kesehatan.

"Ya sebenarnya begitu, cuman kan kadang-kadang mereka itu kan di luarnya tutup gelap, di dalamnya ternyata ada aktivitas. Kadang-kadang akal-akalannya suka begitu pelaku usahanya," kata Tomy saat dihubungi, Rabu (3/2).

"Ya karena dari luar kami tidak dengar suara, kami tidak tahu gelap kan. Kami pikir tidak ada kegiatan ternyata ada di dalam," sambungnya.

Tomy pun mengakui dengan keterbatasan jumlah personel, pihaknya tidak bisa sempurna menindak tempat-tempat usaha yang melanggar aturan protokol kesehatan.

Perlu peran masyarakat ikut serta melaporkan apabila menemukan atau melihat tempat usaha yang melanggar aturan.

"Kami harapkan semua masyarakat itu peduli. Jadi kalau ada yang tidak sesuai sebaiknya dilaporkan," ujar Tomy.

"Ya mungkin karena keterbatasan anggota kami juga dan keterbatasan pengamatan di luar sama di dalamnya beda, makannya ya kami berharap semua masyarakat juga peduli untuk menyampaikan informasi, minimal," pungkasnya. (cr1/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler