jpnn.com, SAMARINDA - Lembaga internasional UN Swissindo membuat warga Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) geger.
Pasalnya, organisasi yang mengklaim berada di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu berencana membagikan harta warisan Presiden pertama Indonesia Soekarno.
BACA JUGA: Harta Warisan Bung Karno Dibagikan Agustus Ini, Sebegini Nilainya
Para tenaga marketing UN Swissindo juga sudah melakukan manuver ke warga, terutama ke permukiman padat penduduk.
Para tenaga pemasaran UN Swissindo sangat mudah dikenali.
BACA JUGA: Ibu Terlindas Truk Tangki di Depan Anaknya, Ini Fotonya
Pakaiannya serbahitam dengan simbol tertempel di lengan dan dada serta membawa sejumlah brosur.
Mereka menjanjikan uang sebesar Rp 15 juta per orang.
BACA JUGA: Mirip Kasus Ahok, Netizen Unggah Tulisan Menista Agama di Facebook
Namun, warga harus memenuhi sejumlah persyaratan terlebih dahulu.
Syarat untuk mendapatkan harta warisan Soekarno ini pun mudah. Warga hanya mengisi formulir yang tersedia.
Setelah itu, menempelkan pas foto berwarna berukuran 3x4 dan menyerahkan uang administrasi sebesar Rp 20 ribu kepada para tenaga marketing UN Swissindo.
Setelah mendaftar, warga yang setuju mengikuti program itu dijanjikan pencairan dana warisan pada Agustus 2017.
Tak sedikit warga tertarik bergabung dalam program yang ditawarkan.
Namun, ada pula yang menganggap bahwa itu adalah modus penipuan belaka.
Budiono, warga Jalan Suwandi, RT 24 , Kelurahan Gunung Kelua mengaku pernah didatangi beberapa pria berpakaian serbahitam.
Mereka menawarkan program pembagian harta warisan Soekarno.
“Kami sempat didatangi dan disodori program itu. Ada yang percaya, ada yang tidak. Namun warga lebih banyak berpikir realistis apa mungkin dengan hanya menyetor foto dapat uang Rp 15 juta,” kata Budiono sebagaimana dilansir Prokal, Senin (31/7).
Program menggiurkan itu juga ditawarkan kepada warga Jalan KS Tubun, Kelurahan Bugis, Samarinda Kota.
“Kami tak mudah dibodohi dengan program seperti itu. Kami mengusir mereka karena kami anggap tidak realistis,” ucap warga Jalan KS Tubun M Yusuf.
Dari informasi yang dihimpun Sapos, lembaga ini memiliki beberapa tingkatan kepengurusan.
Dari tingkat pusat yang berada di Jakarta, kabupaten/kota, selanjutnya di kecamatan dan kelurahan.
Syamsir, Ketua RT 04, Jalan Jelawat, Samarinda Ilir mengatakan, salah seorang warganya ada yang menjadi pengurus dalam program itu.
Syamsir sudah mencoba memperingatkan warga tersebut bahwa program itu penipuan.
“Warga saya itu percaya jika program itu benar. Dan saya sudah berulang kali menasihati, namun tidak digubris,” kata Syamsir.
Syamsir menjelaskan, warga tersebut merupakan pengurus tingkatan terendah yang ada di kelurahan.
Sedangkan tingkat di atasnya salah seorang warga di Jalan Kedondong, Samarinda Ulu.
”Jika hingga bulan Agustus pencairan dana yang dijanjikan tidak ada, maka jelas ini benar-benar penipuan,” kata Syamsir.
Terpisah, Kasubag Humas Polresta Samarinda Iptu Danovan mengaku belum menerima laporan adanya penipuan yang dilakukan para oknum tersebut.
”Kami sudah mendengar adanya oknum yang melakukan penyebaran program pembagian harta warisan Soekarno,” kata Danovan.
Danovan mengimbau warga agar jangan mudah percaya dengan iming-iming besar tanpa harus bekerja.
“Carilah rezeki dengan giat bekerja,” kata Danovan. (kis/beb)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Sering Diejek, Pak Guru Hajar 10 Murid
Redaktur & Reporter : Ragil