Harus Ada Solusi Permanen Bagi Pantura

Minggu, 28 Juli 2013 – 03:21 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Proyek perbaikan jalan di jalur pantai utara (Pantura) Pulau Jawa selalu menjadi sorotan setiap menjelang musim mudik. Sebab, perbaikan jalur pantura seolah menjadi "proyek abadi" yang tak kunjung usai.

Menurut anggota Komisi V DPR yang membidangi perhubungan, Mulyadi, harus ada solusi permanen terhadap persoalan Pantura. Sayangnya, kata politikus Partai Demokrat itu, kesan yang muncul justru pemerintah tak kompak dalam menangani persoalan Pantura.

BACA JUGA: Sudah 10 Tokoh Diajak Demokrat Ikut Konvensi Capres

"Permasalahan yang sangat mendasar adalah terdapat dua institusi yang berbeda antara pembuat jalan, yaitu Ditjen Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum dengan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan selaku pengatur jalan. Padahal hita harapkan dua direktorat jenderal itu dapat mencari solusi bagi jalan Pantura," ucap Mulyadi di Jakarta, Sabtu (27/7).

Menurutnya, persoalan Pantura menjadi tanggung jawab pemerintah sepenuhnya tanpa harus menonjolkan ego masing-masing instansi. Dipaparkannya, selama ini Ditjen Bina Marga menyebut penyebab kerusakan jalur Pantura adalah kendaraan besar yang membawa muatan melebihi kemampuan jalan.

BACA JUGA: Aceh Memanas, Bendera Bulan Bintang Dibakar

Sedangkan Ditjen Perhubungan Darat menganggap kerusakan jalur Pantura disebabkan kondisi struktur jalan tidak optimal. "Jadi yang ada justru saling menyalahkan," tegasnya.

Ditambahkannya, dari pengalaman Komisi V DPR mengunjungi negara-negara lain, pembuat dan pengelola jalan memang dalam satu instansi. "Jadi tidak mungkin saling menyalahkan seperti  di Indonesia," tegasnya.

BACA JUGA: SBY Kumpulkan Calon Panitia Konvensi

Karenanya Mulyadi juga menyinggung tentang perlunya kebijakan transportasi darat yang tidak terlalu bertumpu pada jalan raya. Salah satunya adalah optimalisasi jalur kereta api di Pulau Jawa.

"Komisi V dalam beberapa tahun terakhir ini selalu mengingatkan agar double track Jakarta-Surabaya segera diselesaikan sehingga volume kendaraan yang melintasi Pantura dapat berkurang. Jadi tidak seperti sekarang ini dan masyarakat pengguna kendaraan pribadi juga akan memilih jalur kereta api," harapnya.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus KPC, Nasib Bekas Anggota DPRD Kutim Diambangkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler