JAKARTA - Pengamat politik dari Reform Institute, Yudi Latief, menegaskan aspek kompetensi dan profesionalitas dalam koalisi hendaknya tetap jadi acuan bagi presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam menentukan anggota kabinetnya dimasa 5 tahun mendatang"Idealnya aspek kompetensi dan profesionalitas itu tersedia cukup di antara koalisi parpol pendukung SBY
BACA JUGA: Selama Ini Sumber PAD Kering
Kalau belum cukup, maka presiden terpilih punya hak prerogatif untuk merekrut para profesional ke dalam kabinetnya," kata Yudi Latief, di Jakarta, Selasa (18/8).Yang harus dihindari SBY dalam menyusun kabinet, lanjutnya, adalah mempersempit peluang bagi parpol koalisi untuk memaksakan kehendak dengan berbagai cara meloloskan kadernya yang berpotensi mengambil jalan pintas dan punya kecendrungan untuk mencari jalan selamat partainya di penghujung masa jabatan SBY-Boediono tahun 2014 mendatang.
Selain itu, Yudi Latief juga menegaskan jika pada akhirnya SBY menempuh jalur koalisi untuk menyusun kabinetnya, koalisi di kabinet tersebut harus steril dari berbagai kepentingan politik di pemerintahan
BACA JUGA: Pajak Panti Pijat Maksimal 75 Persen
"Tidak semua, tapi ada memang yang bersikap sangat profesional tapi belum matang secara mental," ujar Yudi Latief.Sementara Ketua Forum Komunikasi Politik Wartawan di DPR, Sulistyo, yakin bahwa di antara anak-anak muda yang bersikap profesional tapi belum matang secara mental itu pasti ada pula kaula muda yang profesional dan matang secara mentalitas.
“Saya sangat yakin itu ada dan SBY secara konsisten akan mengedepankan faktor profesionalitas dalam memilih calon anggota kabinetnya membantu proses cita-cita bangsa ini
Waktu 5 tahun, lanjutnya, terbilang masa yang cukup bagi SBY untuk mengambil keputusan terhadap dua kenyataan antara kepentingan parpol koalisi dengan kebutuhan akan profesiolisme yang akan mengisi anggota kabinetnya
BACA JUGA: Pemkab dan Pemkot Diizinkan Kelola 11 Jenis Pajak
"Saya yakin kabinet mendatang selain akan lebih profesional juga akan lebih fresh karena SBY butuh muka-muka baru, yang memiliki intelektualitas tinggi, kapabilitas, profesionalitas, akseptabilitas dan intergritas yang memadai serta memiliki track record yang baik di masyarakat dan memiliki kemampuan untuk menduduki posisi itu,” tegasnya.SBY tidak mungkin menutup kehadiran kawula muda di kabinetnya karena kehadiran mereka bagian penting dari sebuah proses alih generasi kepemimpinan“Pasca 2014 SBY tidak ingin melihat bahwa apa yang telah dibangunnya itu tidak berkelanjutanOleh karena itu saya yakin SBY tentu akan memilih kaum muda juga agar ada proses regenerasi yang sehat serta mendorong kaum muda tertarik terjun ke dunia politik dalam membangun Indonesia yang bermartabat di masa datang,” imbuhnya.
Sulistyo pun menyebut beberapa nama profesional muda yang dikenal wartawan memiliki kriteria professional, integritas, kapablitas dan moralitas yang sangat baik yang berasal dari partai Demokrat seperti Anas Urbaningrum, Ramadhan Pohan, Rully Charis, Bima Arya SugihartoSementara dari kubu koalisi, ada nama-nama seperti Tifatul Sembiring, Zulkifliemansyah dari PKS, Lukman Hakim Saefudin dari PPP, Teguh Juwarno dari PANDari kalangan partai pendukung non DPR ada Roy BB Janis dan sebagainya“Kalau untuk PKB sih nampaknya kita sudah tahu siapa yang akan mendapatkan posisi menteri," jelasnya.
Selain itu dari kalangan akademisi dan praktisi, Sulistyo menyebut nama seperti Firmanzah, dekan termuda UI, dan dunia property Panangian Simanungkalit, Pengamat Hukum Tata Negara Irmanputra Sidin, Pengamat Ekonomi dari Indef Aviliani(fas/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemda Bakal Pesta Sambut UU Pajak
Redaktur : Tim Redaksi