Hary Tanoe Kepul Saham

Senin, 25 November 2013 – 02:49 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Bukan hanya secara institusi, secara pribadi Hary Tanoesoedibjo (HT) juga ikut memborong saham dari peredaran. Bos grup MNC itu memperbesar kepemilikan di induk usahanya, PT MNC Investama Tbk (BHIT), menjadi sebesar 6,22 persen.

Peningkatan kepemilikan saham HT di BHIT itu terjadi setelah suami Lilyana Tanoesoedibjo tersebut membeli 7.100.500 lembar saham pada harga Rp 325 per saham atau senilai Rp 2,3 miliar. "Tujuannya untuk investasi strategis," kata direktur BHIT, Darma Putra, dalam keterbukaan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) seperti dikutip Minggu (24/11). Pembelian dilakukan tertanggal 15 November 2013.

BACA JUGA: Telkom Harus Terbuka soal Rencana Melepas Anak Usaha

Pasca-pembelian tersebut, kata Darma, kepemilikan HT di BHIT menjadi sebanyak 2.231.722.000 lembar saham atau setara dengan 6,22 persen dari seluruh saham beredar BHIT. Kepemilikan di atas 5 persen dari satu pihak merupakan pemegang saham pengendali.

Sejak pertengahan tahun sampai dengan saat ini, grup MNC memang sedang mengumpulkan sahamnya sendiri melalui mekanisme pembelian kembali saham beredar (buyback) di publik. Aktivitas buyback paling masif dilakukan PT Global Mediacom Tbk (BMTR) dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).

BACA JUGA: BNI Usung Konsep Life Partner

Direktur BMTR, David Fernando Audy, akhir pekan kemarin kembali mengumumkan lanjutan buyback saham perusahaannya sebanyak 673.500 saham pada harga rata-rata Rp 1.873 pada perdagangan tanggal 21 November 2013. Dengan begitu dana yang dikeluarkan senilai Rp 1,26 miliar.

Manajemen perseroan sempat menyiapkan dana Rp 300 miliar untuk aksi penarikan sebagian saham beredar ini secara bertahap. Dalam kondisi pasar berfluktuasi, pihaknya memilih untuk melakukan penyelamatan dan akan melepas kembali saat kondisi dinilai kondusif.

BACA JUGA: PT Pos Bertransformasi ke Pospay

Sepanjang bulan ini sampai dengan akhir pekan kemarin saja, BMTR sudah merealisasikan buyback sebanyak 21.656.500 dalam 10 kali pembelian pada hari berbeda. Nilai pembelian mencapai Rp 38,06 miliar. Dalam pengumuman awal David menyatakan buyback dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama tiga bulan terhitung mulai 30 Agustus 2013 sampai 30 November 2013.

Perseroan akan mengeluarkan biaya pembelian kembali saham yang disesuaikan dengan harga perolehan selama jangka waktu pembelian kembali saham, paling banyak 20 persen dari modal disetor. Buyback dibatasi pada harga maksimal Rp 2.300 per saham.

Aksi ini diserahkan kepada PT MNC Securities (terafiliasi) sebagai perantara pedagang efek. Pada penutupan perdagangan akhir pekan kemarin saham BMTR berada di level Rp 1.890 per saham, masih jauh dari target batas maksimal berhentinya buyback.

Corporate Secretary BMTR, Arya Sinulingga, sudah mengajukan surat permohonan perpanjangan waktu buyback karena kondisi pasar dinilai masih fluktuatif. "Perseroan bermaksud melanjutkan pembelian kembali saham perseroan selama tiga bulan yang akan dimulai dari tanggal 2 Desember 2013 sampai 2 Maret 2014," pintanya dalam surat resmi ditujukan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI.

Sementara itu, tenggat waktu buyback MNCN akan berakhir pada 28 November 2013 setelah secara berkala memungut kembali saham-saham beredar terhitung mulai 28 Agustus 2013. Targetnya 20 persen dari modal disetor yang akan ditarik ke perseroan dan dibatasi pada harga maksimal Rp 3.500 per saham.

Buyback terakhir MNCN dilaporkan pada 21 November sebanyak 1.488.500 saham pada harga Rp 2.470 per saham atau senilai Rp 3,67 miliar. Akhir pekan kemarin saham MNCN ditutup naik 125 poin (5,10 persen) ke level 2.575.(gen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... AirAsia Ikut Sponsori Acara Bali Beach Run 2013


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler