jpnn.com, TARAKAN - Ditreskrimsus Polda Kalimantan Utara (Kaltara) terus mengusut kasus bisnis ilegal yang selama ini dijalankan Briptu Hasbudi. Dalam kasus itu, penyidik menyita aset Hasbudi dengan nilai yang fantastis.
Aset-aset yang disita itu berasal dari bisnis tambang emas ilegal dan pakaian bekas serta daging asal luar negeri.
BACA JUGA: Polisi Bongkar Bisnis Ilegal Briptu Hasbudi, Sahroni Memberi Apresiasi
“Benar, ada beberapa aset yang sudah disita, untuk keperluan pemeriksaan usaha ilegal milik HSB (Hasbudi)," kata Dirreskrimsus Polda Kaltara AKBP Hendy F Kurniawan saat dikonfirmasi JPNN.com, Sabtu (7/5).
Selain aset yang bernilai miliaran rupiah, penyidik juga menyita beberapa alat komunikasi serta puluhan buku rekening hingga catatan aliran dana mengalir ke sejumlah pejabat.
BACA JUGA: Konon Briptu Hasbudi Dijuluki Crazy Rich Tarakan, Sumber Kekayaannya, Alamak
Petugas juga menyita dokumen pelayaran yang terdiri dari manifest, tetapi tidak sesuai dengan isi kontainer.
"Kami juga menemukan catatan dokumen terkait pelayaran manifes berisi rumput laut, yang ternyata malah digunakan untuk pakaian bekas asal Malaysia," kata perwira menengah tersebut.
Mantan Kapolres Karawang ini menuturkan pihaknya menyita aset berupa satu unit mobil Toyota Alphard dan satu unit mobil Honda Civic. Kemudian ada sembilan unit speedboat yang diduga biasa digunakan kaki tangan Briptu Hasbudi mengangkut barang-barang ilegal.
"Semuanya sudah kami segel dan akan dipelajari untuk riwayat pembeliannya. Kami teliti sumber asetnya ini. Kalau pembeliannya dari usaha ilegal maka kami amankan sebagai barang bukti," tegas Hendy.
Hendy menambahkan pihaknya juga menyita satu unit rumah masih dalam proses pembangunan. Rumah tersebut dibangun oleh Briptu Hasbudi teruntuk pejabat yang belum disebutkan identitasnya.
Selain itu, petugas turut mendapatkan dua kotak senjata api (senpi) di kediaman Briptu Hasbudi. Satu senpi dinas kepemilikan Briptu Hasbudi sebagai anggota Polri. Kemudian satunya lagi senpi jenis senapan angin milik pribadi.
"Kami sita amunisi kaliber 55,6. Tidak banyak, sekitar 5 atau 6 butir, kalau 9 mili itu karena senjata organik ada kisaran 200 butir," beber Hendy.
Hasbudi diketahui berdinas di Satuan Polairud Polres Tarakan. Dia ditangkap Ditreskrimsus Polda Kaltara atas kasus tambang emas ilegal di Kecamatan Sekatak, Bulungan.
Briptu Hasbudi ditangkap saat berada di ruang tunggu Bandara Juwata, Tarakan pada Rabu (4/5) sore. Dia ditangkap bersama lima orang lainnya yang berinisial A, P, K, M dan W saat menunggu penerbangan menuju Makassar, Sulsel.
Informasi dihimpun, pria 29 tahun itu ternyata bukanlah polisi bintara biasa. Konon, Briptu Hasbudi merupakan sosok yang tersohor di Kaltara, khususnya Kota Tarakan. Selain dikenal sebagai anggota Bintara Polri, Briptu Hasbudi dikenal di Benuanta sebagai pengusaha muda sukses.
Oknum polisi itu bahkan disebut-sebut sebagai crazy rich asal Kota Tarakan. Selain anggota Polri dan pengusaha, Briptu Hasbudi juga aktif sebagai pengurus di sejumlah organisasi.
Dia tercatat sebagai Ketua Ikatan Pemuda Sulawesi Selatan (IPSS) Kaltara dan Ketua Beladiri Kempo Indonesia (BKI) Kaltara.
Namun, Briptu Hasbudi ternyata punya sisi gelap yang dibongkar oleh Polda Kaltara. Ternyata, sumber kekayaan Hasbudi diduga dari sejumlah bisnis ilegal yang telah digelutinya bertahun-tahun. (mcr14/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengenal Sosok AKBP Hendy, Eks Penyidik KPK yang Memimpin Penangkapan Briptu Hasbudi
Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Arditya Abdul Aziz