Para penyelidik yang memburu pelaku yang bertanggung jawab menembak jatuh pesawat MH17 milik Malaysia Airline diatas wilayah Ukraina kini yakin militer Rusia memegang peran penting dalam menyediakan rudal yang mematikan tersebut.
Ini adalah pertama kalinya para penyidik resmi telah menunjuk brigade rudal anti-pesawat 53 milik Federasi Rusia yang bermarkas di Kursk.
BACA JUGA: Maria Expoto Divonis Mati di Malaysia
Pada suatu pertemuan di Belanda, Tim Investigasi Gabungan (JIT), yang termasuk dalamnya sejumlah perwira Australia, menunjukkan sejumlah video dan gambar dari peta yang diambil oleh truk yang mengangkut rudal melintasi perbatasan.
Wilbert Paulissen, kepala Skuad Kejahatan Nasional dari Kepolisian Nasional Belanda, mengatakan bahwa JIT menginginkan para saksi untuk segera bersuara.
BACA JUGA: Senator Australia Disoroti Terkait Kepemilikan Obligasi Tambang Batu Bara
"Kami mencari orang-orang yang terlibat langsung," katanya.
"Kami memiliki empat pertanyaan â siapa yang menjadi bagian dari tim yang menembak jatuh MH17, instruksi apa soal di mana mereka diberikan dan oleh siapa.
BACA JUGA: Beras Semakin Kehilangan Nutrisinya di Masa Depan
"Juga siapa yang bertanggung jawab untuk operasi penugasan ini.
"Dan akhirnya, siapa yang bisa memberi kami sebagian besar informasi tentang prosedur di brigade ini?" Paulissen berkata.
Dia mengatakan mereka yakin keluarga, teman atau kenalan akan memiliki jawabannya. Photo: Penyelidikan terhadap tragedi yang menimpa MH17 masih tetap berlanjut, yang ditembak jatuh pada 2014. (Reuters: Maxim Zmeyev)
Boeing 777 sedang dalam perjalanan dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur ketika ditembak jatuh pada 17 Juli 2014.
Seluruh penumpangnya yang berjumlah 298 orang, termasuk 38 warga Australia, tewas.
Pesawat itu berada hanya 50 kilometer dari perbatasan Ukraina-Rusia dan penyelidikan terhadap siapa yang menembak jatuh pesawat ini masih berlanjut.
Insiden mematikan ini terjadi selama perang di Donbass.
Dewan Keselamatan Belanda menyimpulkan pada Oktober 2015 bahwa rudal permukaan-ke-udara Buk ditembakkan ke pesawat MH17.
Setahun kemudian JIT yang dipimpin Belanda menyimpulkan bahwa rudal itu dibawa ke Ukraina dari Rusia pada hari kecelakaan itu dan ditembakkan dari daerah yang dikuasai pemberontak pro-Rusia dan kemudian peluncur itu bergerak kembali melintasi perbatasan ke Rusia.
Saat itu sekitar 100 orang telah diidentifikasi sebagai saksi atau tersangka tetapi tidak ada nama yang dirilis.
Komandan Polisi Federal Australia Jennifer Hurst menunjuk ke rincian tentang BUK yang mengungkapkan asal-usulnya, termasuk tahun produksi, 1986, dan nomor identifikasi unik.
"Kami mendesak semua orang, di mana saja di dunia ini yang dapat memberikan informasi tim investigasi mengenai hal-hal tadi," katanya.
Dia mengatakan detail tentang tulisan tangan di casing dan jumlahnya diperlukan.Keluarga menuntut tanggung jawab Rusia Photo: Jack O'Brien dan ayahnya Jon. (Supplied:)
Perkembangan terakhir terjadi setelah beberapa keluarga menulis surat terbuka kepada orang-orang Rusia yang mengatakan bahwa Piala Dunia FIFA di Rusia bulan depan akan memiliki "makna gelap yang berbeda".
Surat itu ditandatangani oleh keluarga dari sembilan korban, termasuk tiga warga Australia.
Jon O'Brien, ayah dari Australia, Jack O'Brien, 25 tahun, adalah salah satu penggiat surat itu.
"Meskipun sudah hampir empat tahun berlalu sejak kehidupan kami porak poranda, kami sulit memahami apa yang terjadi," kata surat itu.
"Kami menganggap negara Rusia dan para pemimpinnya sebagai yang paling bertanggung jawab atas kematian anggota keluarga kami. Semua bukti yang kredibel menunjuk ke arah itu."
Pemerintah Australia mengumumkan dalam anggaran bulan Mei itu akan mengeluarkan $ 50 juta selama empat tahun untuk persiapan biaya penuntutan guna menyeret mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan.
Keluarga mengatakan mereka memiliki keyakinan dalam ketelitian dan ketidakberpihakan dari penyelidikan oleh tim gabungan ini â meskipun harus menunggu lama.
Tim investigasi open source Bellingcat akan merilis lebih banyak temuannya besok di Den Haag.
Sebelumnya telah mengidentifikasi keterlibatan dari 53 brigade rudal anti-pesawat, yang berbasis di Kursk.
Tim ini menuduh pensiunan kolonel Rusia Nikolai Tkachyov adalah "sosok yang patut dicurigai " dalam kasus jatuhnya MH17.
Dia sekarang adalah inspektur kepala Distrik Militer Pusat Rusia. Photo: Peristiwa ditembak jatuhnya MH17 mengejutkan dunia pada 2014.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tony Abbot Serukan Pembebasan James Ricketson dari Penjara Kamboja