jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif EmrusCorner Emrus Sihombing menilai, suara bulat kemarin antara Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Ketum MUI Ma'ruf Amin, dan Ketua Pembina GNPF MUI Habib Rizieq terkait rencana aksi 2 Desember 2016 sebagai aksi super damai, merupakan keputusan dari pertemuan para orang bijak.
Oleh karena itu, aksi super damai itu bisa dijadikan sebagai role model (teladan) dalam penyampaian aspirasi dari masyarakat kepada pusat-pusat kekuasaan negara.
BACA JUGA: Wiranto Sebut Demo 2 Desember sebagai Aksi Ibadah
"Sebaliknya, pusat-pusat kekuasaan negera pun harus merespon secara positif yang berbasis pada empat pilar negara yaitu, NKRI, UUD 45, Pancasila, dan Bhineka Tunggal Ika untuk memelihara kehangatan kekeluargaan sesama anak bangsa," kata Emrus.
Komisioner Komnas HAM Siane Indriani meminta agar kerawanan Pilkada Serentak di DKI Jakarta jangan sampai mengabaikan kondisi di daerah lain.
BACA JUGA: DKI Jakarta Sudah Geser Aceh dan Papua
Dia mengatakan bahwa daerah lain selain Jakarta juga butuh perhatian, terkait dengan hal-hal warga negara dalam menentukan pemimpin daerahnya.
"DKI ada kerawanan cukup tinggi dimana isu belakangan ini mendominasi media massa. Seolah masyarakat hanya dicecoki masalah Pilkada di Jakarta. Kita harap media seimbang memberitakan Pilkada tidak hanya di Jakarta," tutur dia. (idr/jun/dod/sam/jpnn)
BACA JUGA: MUI Ajak Umat Islam Rujuk Nasional
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Cabut Larangan PO Bus Mengantar Demonstran ke Jakarta
Redaktur : Tim Redaksi