Hasil Rapid Test Massal 32 Orang Reaktif, Wisatawan Cuek, Puncak Tetap Ramai

Senin, 22 Juni 2020 – 00:16 WIB
Suasana rapid test di kawasan Gadog, Bogor, Sabtu (20/6). Foto: Radar Bogor

jpnn.com, BOGOR - Rapid test yang dilakukan Gugus Tugas Covid-19 Jawa Barat di kawasan Puncak, Bogor pada Sabtu (20/6) dan Minggu (21/6) menunjukkan sebanyak 32 reaktif Covid-19.

Meski demikian, hal itu tidak membuat nyali warga Jakarta, Depok dan Bekasi ciut untuk berlibur. Terbukti, kawasan Puncak masih dipadati wisatawan berplat kendaraan B.

BACA JUGA: BIN Gelar Rapid Test Massal di BPK, Bagaimana Hasilnya?

“Cuman rapid test, enggak takut, sudah sering,” ujar pelancong asal Kota Bekasi Dani Ibrahim kepada radarbogor.id, Minggu.

Hal senada dikatakan Anisha Asyifa wisatawan asal Cilodong, Kota Depok. Ia mengaku tidak khawatir meski ada wisatawan yang reaktif rapid test.

BACA JUGA: Hasil Rapid Test Massal BIN di Surabaya, Ada 1.815 Orang Reaktif

“Justru malah aman. Kan yang reaktif diputar balik. Jadi malah ngerasa lebih aman,” tuturnya.

Sementara itu Camat Cisarua Deni Humaedi menuturkan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi pembatasan wisatawan ke Jalur Puncak.

BACA JUGA: Shin Tae Yong Terlalu Banyak Bicara, Tidak Profesional, Padahal Gaji Sangat Besar

“Di Cisarua ada sembilan yang reaktif dari hasil rapid test. Sehingga harus sosialisasi pembatasan lagi terutama kawasan yang sering dikunjungi,” katanya.

Dari 1.106 orang secara acak yang menjalani rapid test pada Sabtu (20/6), total 32 orang dinyatakan reaktif. Mereka yang reaktif langsung menjalani swab test dengan metode PCR.

Pemeriksaan swab test akan dilakukan di Labkesda Jabar untuk mereka yang reaktif di Rest Area Segar Alam, Area Masjid Atta’awun, dan Argowisata Gunung Mas.

“Sedangkan yang dinyatakan reaktif di Simpang Gadong Ciawi swab test langsung diperiksa di Mobil PCR dari Badan Nasional Pananggulangan Bencana (BNPB),” kata Wakil Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian, dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Siska Gerfianti.

Siska menyatakan, pengetesan masif dilaksanakan di lima lokasi.

Pada hari pertama, tes dilakukan di empat titik, yakni Rest Area Segar Alam Kabupaten Cianjur, Area Masjid Atta’awun, Argowisata Gunung Mas, dan Simpang Gadong Ciawi. Selanjutnya, tes digelar di Taman Wisata Matahari.

Tes masif digelar sebagai pendeteksian dini, mengingat keinginan masyarakat luar Jabar berwisata di Puncak sulit dibendung. Kondisi ini berpotensi memicu sebaran Covid-19 jika tak ada pengawasan ketat.

“Kami fokus (mengetes) pada pelaku perjalanan dari luar Jawa Barat menuju Jawa Barat. Tujuannya men-screening pelaku perjalanan yang masuk Jabar,” katanya. (all/radarbogor)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler