Mahkamah Konstitusi (MK) menurut rencana akan membacakan putusan atas kasus sengketa hasil pemilu Presiden 2019, Kamis siang (27/6/2019). Sengketa Pemilu 2019

BACA JUGA: Produksi Merosot, Orang Indonesia Bisa Tak Lagi Minum Susu Australia

Putusan sengketa Pilpres 2019 yang akan ditetapkan oleh sembilan hakim Mahkamah Konsitusi (MK) ini bersifat final dan mengikat yang tidak bisa dipersoalkan melalui mekanisme apapun juga.

Karena itu, elit politik dan pendukung dari kubu Joko Widodo dan Prabowo Subianto telah diminta menghormati sepenuhnya putusan apapun yang akan dibacakan oleh MK nanti.

BACA JUGA: Aturan Baru Dana Pensiun Australia yang Perlu Diketahui Warga Indonesia

Lalu bagaimana harapan masyarakat Indonesia mengenai hasil akhir dari sengketa pilpres 2019 yang akan dibacakan oleh MK ? Sejumlah warga menyuarakan aspirasi mereka produser ABC di Jakarta, Iffah Nur Arifah. "Saya yakin permohonannya ditolak MK"

Sherly Rukmana, SH, 28, karyawati

BACA JUGA: Cara Warga Indonesia Memaksimalkan Pengembalian Pajak di Australia

Photo: Sherly Rukmana, SH, karyawati swasta asal Banjarmasin Kalimantan Selatan berharap semua pihak legowo menerima putusan hakim Mahkamah Konstitusi. (ABC: Iffah Nur Arifah)

Menurut Anda MK akan menolak atau menerima permohonan kubu pasangan nomor urut 2?

Kayaknya gugatannya akan ditolak. Sudah jelaskan hasil pilpres kemarin, selisih suaranya besar sekali. Jadi seperti mengada-ada dan mencari-cari kesalahan, untuk apa sih, kenapa harus diributkan lagi. Tuduhan kecurangan walau mereka sempat beberkan di persidangan tapi percuma menurut saya karena tidak kuat. Saya kebetulan sekolah hukum, jadi saya paham.

Siapa yang Anda harapkan menang?

Saya kemarin Golput, tidak memilih. Karena saya domisili di Banjarmasin Kalsel dan tidak sempat mengurus pindah mencoblos dan tidak bisa pulang juga. Jadi menurut saya siapa aja yang memimpin Indonesia sama aja.

Apa harapan pada pasangan yang menang?

Saya harap sehabis putusan MK ini gak ada yang rusuh. Kehidupan sehari-hari dan pemerintahan berjalan seperti biasa. Ngapain sih rusuh-rusuh lagi, kalau rusuh berarti mereka gak terima kalah dong. Untuk apa? sebab biar beda pilihan kan kita tetap orang Indonesia, satu tanah air, harus tunjukin dong kekompakan kita. Pemimpin kan cuma beda orang aja, semoga tujuannya sama, Indonesia jadi lebih baik."Saksi kubu 02 banyak ditekan oleh hakim MK."

Ryan Siregar, 44, pengemudi angkot. Photo: Ryan Siregar, 38, pengemudi angkot, berharap Mahkamah Konstitusi memenangkan gugatan pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. (ABC: Iffah Nur Arifah)

Menurut Anda Mahkamah Konstitusi (MK) akan menolak atau menerima permohonan gugatan dari pasangan nomor urut 2?

Saya berharap diterima permohonannya. Saya biar sambil narik angkot tapi selalu nonton sidangnya dari HP atau di rumah pas pulang narik. Menurut saya udah banyak dikeluarkan saksinya tapi kayaknya masih ada kecurangan, saksi-saksi dari Prabowo Sandi ditekan juga selama sidang.

Kalau pasangan capres cawapres mereka kalah?

Ya kalau ditolak kita bisa apa, tapi kalau rakyat bawah mengharapkan Prabowo Sandi yang jadi Presiden dan Wakil Presiden. Mereka lebih memikirkan rakyat kecil. Soalnya dari kita narik angkutan umum sebelum Jokowi masih enak, tapi setelah Jokowi susah cari sewa terutama sejak ada ojek online.

Apa harapan pada pasangan yang menang?

Ya kalau presidennya tetap Jokowi kita terima aja. Tapi Jokowi pikirkan rakyat kecil lah, jangan kalangan atas aja. Harga-harga diturunin terutama listrik dan itu juga kendaraan online itu diatur. Masak kendaraan roda dua jadi angkot sekarang.""Siapapun yang menang Pilpres, semoga aman dan harga stabil."

Nurman, 54, pedagang daging Photo: Nurman, 54, pedagang daging di Pasar Depok Jaya, Jawa Barat memilih sibuk berjualan dan tidak terlalu peduli dengan sengketa Pilpres 2019. (ABC: Iffah Nur Arifah)

Menurut Anda Mahkamah Konstitusi (MK) akan menolak atau menerima permohonan gugatan dari pasangan nomor urut 2?

Bagi saya pribadi sebagai pedagang begini, mau ditolak atau diterima itu bukan persoalan. Saya juga gak pernah nonton sidang kemarin, gimana mau nonton saya jualan dari pagi subuh sampai sore, pulang di rumah istirahat. Lagian untuk apa ikutin sidang, gak ada faedahnya langsung buat saya.

Siapa yang Anda harapkan menang?

Mau 01 kek, mau 02 kek yang jadi presiden, saya mah gak masalah, oke aja, saya kemarin udah nyoblos ya udah, mau yang jadi siapa presidennya terserah.

Apa harapan pada pasangan yang menang?

Kalo pedagang kayak saya yang penting negara ini aman, nyari duit tenang, dagang lancar, yang tadinya mahal bisa murah, minimal harga-harganya normal kembali aja. Jangan kayak sekarang daging kosong dari impornya, akhirnya harganya melonjak. Harga daging sekarang lebih mahal daripada pas lebaran kemarin. Harapan saya stabil di semua sektor.

Makanya saya harap udahlah selesai aja, gak usah rusuh-rusuh, siapa ajalah yang jadi presiden, gak usah diperpanjang lagi ceritanya, gak rusuh aja sulit jualan, apalagi rusuh, kacau negara.""Yakin menang dan Prabowo harus jadi Presiden"

Ida, 44 tahun, ibu rumah tangga Photo: Ida, 44, ibu rumah tangga, ikut aksi halalbihalal Persaudaraan Alumni 212 di kawasan silang Monas Jakarta (26/6/2019) berharap pasangan Prabowo - Sandiaga ditetapkan sebagai pemenang pilpres 2019. (ABC: Iffah Nur Arifah)


Menurut Anda Mahkamah Konstitusi (MK) akan menolak atau menerima permohonan gugatan dari pasangan nomor urut 2?

Harapan saya menang dong Prabowo, saya selalu ikuti sidangnya nonton di rumah dan ikut aksi disini juga. Saya yakin insyaalloh tim pengacara Pak BW dan saksi-saksi sudah berusaha maksimal di persidangan.

Kalau permohonan ditolak MK bagaimana?

Terima atau tidak putusan MK, kami tunggu komando dan arahan dari kelompok (PA 212).

Apa harapan pada pasangan yang menang?

Semoga Indonesia adil dan makmur, sejahtera untuk rakyatnya, hukum tidak tumpul ke atas tajam ke bawah dan mendukung ulama."Jokowi jangan hanya utamakan infrastruktur."

Amrinaldo, 28 tahun, wiraswasta Photo: Amrinaldo, 28, wiraswasta, berharap jika ditetapkan sebagi pemenang Pilpres 2019, Jokowi tidak hanya fokus pada infrastruktur tapi juga pada nasib rakyak kecil. (ABC: Iffah Nur Arifah)

Menurut Anda Mahkamah Konstitusi (MK) akan menolak atau menerima permohonan gugatan dari pasangan nomor urut 2?

Harapan saya akan diterima gugatannya, saya memang tidak terlalu mengikuti sidangnya tapi dari sekilas yang saya lihat di TV sepertinya saksi-saksinya meyakinkan ya, tapi kan ya putusannya di tangan hakim. Semoga mereka terbuka hati dan pikirannya.

Bagaimana kalau pasangan capres cawapres anda kalah?

Saya berharap Prabowo yang jadi presiden, tapi kalau ditolak ya mau gimana lagi.

Apa harapan pada pasangan yang menang?

Kalau Jokowi yang jadi presiden lagi ya gak apa-apa, tapi saya berharap jangan terlalu fokus pada infrastruktur, bagus sih tapi sektor yang lain juga diperhatikan. Misalnya karena orang tua saya di Padang petani, ya hasil tani warga dinaikan sedikit, impornya dikurangi. Kan kita punya banyak hasil kebun seperti karet itu harganya turun banget sekarang. Pas giliran panen malah ada impor. Kita kan punya segala macam, kenapa harus impor dari luar." Proses persidangan MK tidak boleh diragukan

Sementara itu Direktur Perkumpulan Untuk Pemilu Dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini mengatakan momen pasca putusan MK ini akan menguji kesungguhan dan itikad baik para elit politik dan masyakarat dalam menempuh jalur konstitusi dalam menyelesaikan sengketa pilpres 2019 ini.

"Jadi masalah putusan MK ini tidak bisa berdasarkan selera kita, kalau kemudian sejalan dengan kita punya selera MK dianggap adil, lalu kalau tidak sejalan dengan selera kita maka MK dianggap tidak adil atau tidak independen, tidak boleh seperti itu," tegas Titi Anggraini.

"Saya yakin MK akan mengambil putusan yang semata berdasar pada fakta-fakta yang muncul di persidangan. Persidangan di MK itu adalah salah satu persidangan yang paling modern dan terbuka dibandingkan persidangan di institusi peradilan yang lain. Jadi dalam konteks akuntabilitas kita tidak perlu meragukan proses persidangan di MK." tambahnya.

Titi Anggraini juga mengatakan pasca pembacaan putusan oleh MK, narasi dan tudingan seperti pemilu curang dan MK yang tidak independen atau berpihak perlu dihentikan.

"Jangan kemudian bersikap karena putusannya tidak sesuai dengan selera malah MK dituding tidak independent, apalagi sampai mendelegitimasi MK atau MK telah berpihak," katanya. Photo: Massa pendukung pasangan nomor urut 02 menggelar aksi di Silang Monas Jakarta (26/6/2019) jelang putusan MK. (ABC: Iffah Nur Arifah)

Perludem juga menilai para elit perlu mengajak pemilih untuk memelihara martabat demokrasi di didalam negeri yang telah menjadi rujukan bagi negara lain, dimana Indonesia dinilai mampu menjadikan demokrasi dan agama berjalan beriringan.

"Sayang sekali kalau capaian demokrasi kita yang sudah cukup baik harus dikorbankan karena publik yang tidak mau terima hasil pemilu yang konstitusional."

Ikuti berita-berita menarik lainnya dari situs ABC Indonesia.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Situs Wisata Uluru Terancam Sepi Pengunjung Pasca Penutupan Pendakian

Berita Terkait