Hasil Survei: 16,8% Elite Tak Percaya Jokowi Mampu Atasi COVID-19

Jumat, 21 Agustus 2020 – 07:46 WIB
Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Foto: M Fathra Nazrul/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Hasil hasil Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, 14,8 persen elite sangat percaya Presiden Jokowi mampu menangani pandemi COVID-19 di Tanah Air dengan baik.

"Sebanyak 14,8 persen elite sangat percaya Jokowi mampu menangani pandemi dengan baik. Sementara, 42,8 persen cukup percaya pada Jokowi," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers virtual, di Jakarta, Kamis.

BACA JUGA: Rizal Ramli ke Sri Mulyani: Situ sih Lindungi Diri Sendiri

Kemudian, sebanyak 23,4 persen elite mengaku kepercayaannya terhadap Jokowi biasa saja.

Sebanyak 16,8 persen tidak percaya dan 2 persen sangat tidak percaya. Sisanya, sebanyak 0,3 persen responden tidak menjawab.

BACA JUGA: Kasus COVID-19 di Kota Tangerang: Terjadi Lonjakan yang Luar Biasa, Astagaaa

"Public trust and confident di kalangan elite terhadap Pak Jokowi masih di atas 50 persen. Total ada kurang lebih 57 persen elite yang masih percaya pada Presiden Jokowi dalam menangani COVID-19, ini bukan angka yang kecil," katanya.

Menurut dia, para elite juga percaya Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mampu menangani pandemi COVID-19.

BACA JUGA: Pengamat: KAMI Hanya Minta Perhatian agar Diberi Jabatan

"Namun, responden elite pemuka opini yang percaya terhadap Pak Menkes dalam penanganan COVID-19, itu relatif jauh lebih rendah dibanding yang masih percaya terhadap Presiden Jokowi," kata Burhanuddin.

Menurut dia, sebanyak 4,3 persen elite yang sangat percaya akan kinerja Menkes Terawan dalam menangani pandemi. Kemudian, 32,9 persen mengaku cukup percaya.

Sebanyak 25 persen elite percaya kepada Terawan biasa saja. Kemudian, 26,6 persen elite mengaku tidak percaya dan 10,5 persen sangat tidak percaya.

Sisanya, sebanyak 0,7 persen responden tidak menjawab.

Survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia ini digelar selama awal Juli hingga awal Agustus 2020 dengan melibatkan 304 responden dari 20 kota di Tanah Air, yang seluruhnya merupakan pemuka opini atau "opinion leader".

Responden dipilih secara purposif yang umumnya dijadikan rujukan oleh media, seorang pengamat kesehatan, pengamat sosial politik, tokoh organisasi masyarakat, LSM, dan pengusaha. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler