jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei yang dilakukan New Indonesia Research & Consulting menunjukkan masih banyak responden yang tidak puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo.
Persentasenya cukup tinggi, mencapai 30 persen dari total 1.200 responden yang terlibat dalam survei kali ini.
BACA JUGA: Hasil Survei: Suara Pemilih Jokowi Bakal Pindah ke Tokoh ini di Pilpres 2024
Meski demikian, persentase responden yang menyatakan puas dengan kinerja Presiden Jokowi, jauh lebih tinggi.
Bahkan, naik dari sebelumnya 60 persen sebelum pandemi COVID-19, menjadi 64,5 persen saat pandemi di Indonesia mereda.
BACA JUGA: Oknum Anggota Dewan Diduga Melakukan KDRT, Polisi Bergerak
"COVID-19 reda dan Indonesia makin dipercaya dunia, tingkat kepuasan terhadap Jokowi naik," ujar Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (30/11).
Menurut dia, naiknya tingkat kepuasan menunjukkan kebijakan pengendalian COVID-19 yang dilakukan pemerintah efektif menekan lonjakan kasus serta berdampak pada pelonggaran kegiatan ekonomi masyarakat.
BACA JUGA: Tersangka Kasus Pemukulan Perwira di Depan Gedung DPR Kemungkinan Bertambah
Sebagaimana diketahui, pandemi COVID-19 di Indonesia mulai reda.
Sebelumnya, dampak dari penyebaran varian delta memicu gelombang kedua pada Juli—Agustus 2021.
Kini, penambahan kasus positif harian secara nasional sudah turun jauh.
Lonjakan kasus COVID-19 pada puncaknya mencapai kisaran 50 ribu dan kematian 2.000 orang per hari.
Fasilitas kesehatan nyaris kolaps, ICU tidak mampu lagi menampung pasien yang membeludak hingga terjadinya kelangkaan pasokan oksigen.
Berdasarkan kondisi tersebut, pemerintah merespons dengan menerapkan PPKM darurat, kemudian berubah menjadi PPKM level satu hingga empat.
Hal itu berdampak pada kegiatan ekonomi yang mesti terhenti atau beroperasi secara terbatas.
Situasi pandemi berangsur membaik dengan pemulihan yang cepat dibandingkan dengan negara-negara tetangga, termasuk pula dilakukannya pelonggaran atas pembatasan dengan banyaknya daerah telah berada pada PPKM level dua dan tiga, bahkan pada level satu.
Sejalan dengan itu, Indonesia juga dipercaya dunia dengan memimpin presidensi G20 dalam KTT di Roma, Italia.
Presiden Jokowi juga secara khusus terbang ke Eropa untuk menghadiri konferensi perubahan iklim di Glasgow, Inggris Raya.
Andreas menilai tampilnya Jokowi di forum internasional sejatinya turut memperbesar angka kepuasan publik.
"Posisi Indonesia yang memegang presidensi G20 harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, termasuk untuk menggerakkan perekonomian nasional," katanya.
Andreas berharap pemerintah tidak abai terhadap kemungkinan munculnya gelombang ketiga COVID-19 pada liburan Natal dan tahun baru.
Ditambah lagi dengan ancaman varian baru Omicron, sehingga Indonesia harus mengambil langkah-langkah efektif untuk pencegahan.
"Jangan sampai terulang kembali lonjakan seperti saat varian delta menyebar," katanya.
Survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 11—20 November 2021, melibatkan 1.200 responden mewakili seluruh provinsi.
Hasil survei juga menunjukkan sebanyak 5,5 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Metode survei yang digunakan multistage random sampling dengan margin of error sekitar 2,89 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang