jpnn.com, JAKARTA - Pendiri Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Hendri Satrio menilai, dua pasangan calon Gubernur Jawa Timur masih berpeluang saling mengungguli elektabilitas lawan politik masing-masing.
Prediksi ini berdasar hasil survei yang digelar KedaiKOPI baru-baru ini.
BACA JUGA: Gus Ipul Unggul Elektabilitas, tapi Khofifah Lebih Populer
Pasalnya, ada 43,7 persen responden yang menyatakan baru akan memantapkan pilihan pada masa tenang, jelang pemungutan suara Pilkada Jatim yang akan digelar 27 Juni mendatang.
"Kelompok responden ini sebelumnya menyatakan memilih masing-masing pasangan calon. Tapi baru akan memantapkan pilihan pada masa tenang. Artinya, tak tertutup kemungkinan mengalihkan dukungan," ujar Hendri dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/2).
BACA JUGA: Sehidup Semati, Suami Istri di Penjara Bersama
Menurut Hendri, responden yang menentukan akan memantapkan pilihan di fase akhir pilkada, tersebar secara merata sebagai pendukung kedua pasangan calon.
"Jadi, kedua pasangan calon harus bekerja keras meyakinkan mereka yang akan menentukan pilihannya di etape akhir pilkada," ucapnya.
BACA JUGA: Panaskan Mesin PDIP Malang, Puti Guntur Sebut Nama Jokowi
Selain itu, Hendri juga menilai ada yang unik dari hasil survei kali ini. Pasalnya, popularitas Puti yang merupakan cucu Presiden RI -1 Soekarno, paling rendah dari empat nama calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jatim. Namun, elektabilitas Gus Ipul-Puti tetap lebih unggul, dengan selisih 7,4 persen.
"Elektabilitas Gus Ipul-Puti memang tertinggi, mencapai 53,7 persen. Sementara Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak (46,3 persen).
Tapi dari popularitas, Puti hanya dikenal 28,5 responden. Sementara Khofifah (94,1 persen), Gus Ipul (90,9 persen) dan Emil (48,7 persen)," ucapnya.
Dari hasil survei tersebut, kata Hendri kemudian, memperlihatkab posisi Puti menjadi kunci utama.
Jika popularitasnya bisa ditingkatkan, maka elektabilitas Gus Ipul-Puti diyakini bakal terus merangkak naik.
"Saya kira, popularitas Puti bisa jadi faktor penting menentukan hasil pilkada. Bila Puti gagal mengangkat popularitasnya, Khofifah-Emil akan mudah menyusul dan meraih kemenangan," kata Hendri.
Survei dilakukan dengan metode tatap muka. Melibatkan 600 responden yang dipilih dengan metode acak bertingkat di kabupaten dan kota di Jawa Timur.
Survei memiliki margin of error (MoE) lebih kurang 4 persen, pada interval kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan pada 2-8 Februari lalu. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gus Ipul Rp 1,7 Miliar, Khofifah Rp 200 Juta
Redaktur & Reporter : Ken Girsang