jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku tidak berbicara tentang kerja sama politik menyambut Pilpres 2024 ketika dirinya bersepeda dengan Sekjen PAN Eddy Soeparno.
"Ranah ketua umum kami tidak membahas dan kami menghormati apa pun yang akan dilakukan oleh PAN," kata peraih doktoral Universitas Pertahanan (Unhan) dalam konferensi pers daring, Kamis (21/7).
BACA JUGA: Habib Rizieq Bebas, Kapitra PDIP Titip Pesan Ini
Diketahui, Hasto dengan Eddy bersepeda bersama di area Jakarta, Jumat (15/7) pagi kemarin.
Hasto ketika itu bersepeda dengan mengenakan pakaian merah, sedangkan Eddy mengenakan baju biru.
BACA JUGA: Intan Fauzi Ingatkan Politikus Perempuan PAN Siap Berkompetisi pada Pemilu 2024
Hasto menuturkan sepeda bersama turut membahas tentang komitmen PDI Perjuangan dan PAN mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga akhir masa jabatan pada 2024.
"Wajar kami melakukan komunikasi politik lebih detail berkaitan dengan upaya mendukung pemerintahan Pak Jokowi tersebut," ujar pria kelahiran Yogyakarta itu.
BACA JUGA: Sekjen PDIP Minta Kasus Kudatuli Harus Diungkap, Sampai ke Aktor IntelektualÂ
Namun, Hasto tidak menampik ada pembahasan tentang kerja sama ketika bersepeda dengan Eddy, yakni soal peningkatan koalisi.
"Kami tidak berbicara dalam kerangka Pilpres 2024, tetapi kerja sama partai politik dalam rangka peningkatan kualitas demokrasi," ucap legislator DPR RI periode 2004-2009 itu.
Sebelumnya, Eddy menyinggung diplomasi gowes ketika dirinya bersepeda bareng dengan Hasto di area Jakarta, Jumat kemarin.
"Bertemu sambil gowes, jadi ada diplomasi gowes di dalamnya," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI itu melalui keterangan persnya, Jumat ini.
Namun, Eddy mengeklaim tidak ada pembicaraan serius dalam kegiatannya bersama Hasto yang disebut diplomasi gowes.
"Kami hanya membahas isu informal saja," ujar alumnus Universitas Indonesia (UI) itu. (ast/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PAN Bantah Tudingan Soal Zulhas Gunakan Program Pemerintah Untuk Kampanye
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Aristo Setiawan