jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo membantah tudingan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas memanfaatkan program pemerintah untuk kampanye.
"Bang Zul hadir sebagai Ketum PAN, bukan sebagai Mendag. Acara diadakan di akhir pekan, bukan hari kerja,” kata dia dikutip dari Antara, Jumat (15/8).
BACA JUGA: Heboh Aksi Ketum PAN di Lampung, Rekan Koalisi di KIB Cuma Diam SajaÂ
Dia mengaku seorang menteri memang terbiasa bekerja di luar jam kerja.
"Namun, jika sesekali memakai akhir pekan untuk keluarga atau PAN, masa tidak boleh,” kata dia.
BACA JUGA: Mendag Zulhas Mengaku Sedang Membatasi Diri, Ada Apa?
Dradjad menjelaskan kehadiran Zulhas pada kegiatan tersebut merupakan rangkaian giat PANsar Murah yang dibiayai pengurus dan kader PAN sendiri.
Kegiatan berbagi dengan rakyat sering dilakukan oleh para kader PAN.
BACA JUGA: Heboh Zulhas, Bagikan Minyak Goreng Sambil Kampanye, Bang Saleh Bilang Begini
Kegiatan berbagi tersebut, salah satunya dilakukan anggota DPR dari PAN Eko Patrio yang mengadakan PANsar Murah di enam tempat di DKI Jakarta pada bulan April lalu.
"Sembako dengan harga Rp 150 ribu dijual hanya Rp 30 ribu. Subsidinya Rp120 ribu," kata dia.
Dia memastikan pernyataan Zulkifli Hasan adalah sebagai Ketum PAN, bukan sebagai Mendag.
"Jika dikomentari terkait dengan pelanggaran pemilu, masa kampanye, kan, belum dimulai, apakah politisi tidak boleh silaturahmi dengan konstituen," ucapnya.
Dradjad berharap masyarakat tidak termakan isu pelintiran soal Mendag Zulhas menggunakan program pemerintah agar rakyat memilih putrinya.
"Mendag memakai program pemerintah agar rakyat memilih putrinya. Isu ini dimunculkan karena pemain impor pangan dan oknum backing-nya mulai gerah," kata Dradjad.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menilai tidak adil teguran hanya untuk Mendag Zulhas.
Menurut dia, selain Zulhas, ada juga menteri yang melakukan kampanye untuk diri sendiri dan keluarganya. Hal itu disampaikan Said Didu dalam akun Twitter pribadinya pada hari ini.
Kegiatan bagi-bagi minyak goreng murah juga sempat dilakukan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Maret 2022.
PDI Perjuangan bahkan kala itu melakukan pembagian minyak goreng hingga sepuluh ton. Sementara itu, PSI juga telah menggelar operasi pasar murah kala itu di tengah kelangkaan minyak goreng yang terjadi.
Selain kedua parpol tersebut, Partai Demokrat melalui Waketumnya Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menjadi sorotan lantaran menyalurkan 16.000 minyak goreng dengan harga murah saat ramai dan marak kabar penimbunan.
Tidak hanya PDI Perjuangan, PSI, dan Demokrat, sejumlah partai, seperti Golkar di daerah, juga sempat melakukan kegiatan pasar murah dan membagi-bagikan serta menyalurkan minyak goreng dengan harga murah.
Sama halnya dengan PKS, sebanyak 9.000 liter minyak goreng curah dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) dalam operasi pasarnya. Operasi pasar itu untuk meringankan beban masyarakat sekaligus intervensi pasar seiring dengan masih tingginya harga minyak goreng. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soroti Dugaan Penyimpangan Dana Umat oleh ACT, Yandri PAN: Bubarkan!
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan