jpnn.com, ASAHAN - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan Presiden Joko Widodo melakukan pembangunan secara masif di Sumatera Utara. Hal ini disampaikannya di hadapan ribuan kader dari pengurus ranting PDIP hingga cabang dari Asahan, Tanjung Balai, Batubara, dan Labuhan Batu Utara.
“Kebijakan Pak Jokowi untuk membangun dari pinggiran, membangun desa menjadikan pusat pertumbuhan ekonomi sehingga lebih dari Rp 64 trilitun dialokasikan ke desa. Membangun dari desa agar desa bergerak,” kata Hasto di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Minggu (16/12).
BACA JUGA: PPP: Semua Parpol Setuju Kotak Suara Karton Kedap Air
Selama tiga hari menyerap aspirasi relawan dan kader dalam rangka Safari Kebangsaan III di Sumut, Hasto mendengar banyak masyarakat yang terbantu atas pembangunan saat ini. Bahkan, hal tersebut pun diamini oleh Bupati Asahan Taufan Gama Simatupang yang ditemuinya, Minggu (16/12) pagi.
“Dia (Taufan) menyatakan zaman Soeharto yang berkuasa 32 tahun saja hasilnya seperti itu. Kami lihat Pak Jokowi baru empat tahun, satu tahun diganggu oleh Fadli Zon dan kawan-kawan di DPR, hasilnya nyata bagi rakyat dan masyatakat Sumut,” kata Hasto.
BACA JUGA: Pengakuan La Nyalla Jadi Bukti Daya Rusak Fitnah ke Jokowi
Sekretaris TKN Jokowi - Ma'ruf ini menyebut desa betul-betul didorong untuk berproduksi dengan aneka ragam kreativitas. Jokowi, lanjut dia, sangat konsisten membangun dari daerah pinggiran.
"Saudara sekalian, kita tidak boleh berkecil hati, justru dengan kerja keras kita dari 2014 sekarang, lebih dari 32 juta rakyat Indonesia, rakyat miskin, wong cilik, kaum duafa menerima Kartu Indonesia Pintar. Itu bagian dari perjuangan kita. Bukan hanya itu, lebih dari 92 juta rakyat Indonesia tidak perlu lagi khawatir ketika berobat karena ada KIS. Ada program PKH," kata dia.
BACA JUGA: Respons Hasto ke Andi Arief soal Perusakan Baliho SBY
Oleh karena itu, lanjut Hasto, tidak ada pilihan lain bagi PDIP untuk memenangkan Jokowi - Ma'ruf. Sebab, dengan pasangan itu, rakyat miskin bisa dibantu secara gotong royong oleh banyak pihak.
"Sebagai presiden, beliau tidak pernah berubah watak dan karakter sebagai pemimpin. Sebagai presiden, dia terus turun ke bawah bersama dengan rakyat, membangun harapan bagi rakyat," tandas Hasto.(tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yusril Makin Lengket dengan Jokowi, PBB Tetap Bebaskan Kader
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga