Hasto Yakini Perempuan PDIP Bisa Wujudkan Politik Berbudaya

Jumat, 09 Maret 2018 – 21:50 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (berpeci) saat membuka Pendidikan Kader Khusus Perempuan Nasional (PKKPN) di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, Jumat (9/3). Foto: DPP PDIP for JPNN

jpnn.com, DEPOK - PDI Perjuangan menggembleng kader-kader perempuannya. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu menggelar Pendidikan Kader Khusus Perempuan Nasional (PKKPN) di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, Jumat (9/3).

PDIP menggelar PKKPN berselang sehari setelah peringatan Hari Perempuan, Kamis (8/3). Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat membuka PKKPN menyatakan, kaum perempuan memiliki peran penting dalam mewujudkan politik yang berkebudayaan.

BACA JUGA: Tawa Haji Lulung Pecah Ditanya soal NasDem dan PDIP

Menurutnya, kaum perempuan Indonesia harus mampu menunjukkan jati diri mereka sebagai jalan peradaban politik yang menampilkan watak penuh nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, gotong royong, serta berdedikasi untuk rakyat, bangsa dan negara. “Kami benar-benar menyiapkan pemimpin untuk rakyat. Dengan keterlibatan kaum perempuan maka politik dalam keseharian akan hadir,” ujar Hasto.

Lebih lanjut Hasto di hadapan 158 peserta PKKPN mengatakan, politik juga menyentuh aspek yang sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, menata lingkungan agar bersih dan asri dengan tanaman serta merawatnya secara baik.

BACA JUGA: Megawati Raih Doktor Hc, Karangan Bunga Penuhi Kampus IPDN

Karena itu Hasto meyakini kaum perempuan Indonesia bisa mewujudkan politik berkebudayaan. “Sebab perempuan adalah sumber kebudayaan,” tegasnya.

BACA JUGA: Gelar Dr HC Megawati Bikin Kader Kian Dedikatif

Hasto lantas mencontohkan Sumatera Barat yang telah menghasilkan tokoh-tokoh pendiri bangsa seperti Moh Hatta, M Yamin, Rohana Kudus, H Agus Salim hingga Syahrir. Dalam pandangan Hasto, hal itu tak terlepas dari budaya matriarkat di masyarakat Minangkabau.

“Dalam ungkapan bijak kita mengenal surga di telapak kaki Ibu. Karena itulah di tengah berbagai persoalan terkait dengan wajah politik yang penuh dengan hoax, ujaran kebencian, dan berbagai bentuk adu domba hanya karena kekuasaan, maka kehadiran perempuan dalam politik sangatlah penting,” ujar Hasto.

Lebih lanjut Hasto mengatakan, PKKPN bukan hanya untuk kader PDIP yang hendak mempersiapkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg). Sebab, PKKPN juga untuk menggembleng kader-kader perempuan PDIP sebagai calon pemimpin rakyat.

Karena itu, PDIP membekali para calon legislatornya dengan materi ideologi, kepemimpinan, pemahaman terhadap fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan. Bahkan, para bakal caleg PDIP akan melalui psikotes.

“Kami sangat khawatir, wajah politik hanya berorientasi kekuasaan dengan menghalalkan segala cara. Sementara di akar rumput, hal-hal terkait dengan selokan yang penuh sampah, sanitasi yang tidak memadai, dan lingkungan yang semakin kotor adalah persoalan sehari hari. Hal-hal seperti itulah yang dijawab melalui politik,” imbuhnya.

Ketua DPP Bidang Kesehatan, Perempuan dan Anak PDIP Sri Rahayu menambahkan, lulusan PKKPN akan digembleng lagi. Tujuannya bukan hanya memenuhi kuota minimal 30 persen dalam daftar caleg, namun juga menjadi  mata dan telinga partai dalam melihat serta mendengar jeritan hati rakyat. “Mampu tertawa dan menangis bersama rakyat,” ujarnya.(rmo/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelar Doktor Honoris Causa IPDN Bukti Kenegarawanan Megawati


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler