Hati-Hati! 2 Harimau Sumatera Berkeliaran di Palupuah

Minggu, 22 April 2018 – 21:53 WIB
Kepala BKSDA Sumbar, Erly Sukrismanto memberikan keterangan soal Harimau Sumatera yang kabarnya berkeliaran di hutan Palupuah. Foto: Riki Chandra/JawaPos.com

jpnn.com, AGAM - Warga Kecamatan Palupuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat kembali melaporkan kemunculan harimau Sumatera di kawasan hutan tersebut, Sabtu (22/4). Harimau ini dikabarkan telah memangsa ternak peliharaan warga.

Satu pekan sebelumnya, seekor anak harimau Sumatera baru dievakuasi. "Ada laporan masyarakat, harimau kembali muncul. Namun, di jorong (dusun) berbeda dari tempat ditemukannya seeokor anak harimau yang telah dievakuasi Sabtu (14/4) lalu," kata Kepala Balai Konservasi Sumbar Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Erly Sukrismanto, Minggu (22/4).

BACA JUGA: Empat Kali Ditembak Bius, Bonita Tetap Saja Lolos

Dari pantauan dan tinjauan tim BKSDA Sumbar di lapangan, lanjut Erly, harimau memang menampakkan diri. Namun tidak sampai melukai hewan ternak, seperti yang sempat dikabarkan warga sebelumnya.

"Jadi, memang warga melihat dua ekor harimau dari kejauhan sedang berjalan. Tapi, tidak mengganggu. Apalagi, sampai mengamuk dan melukai kerbau warga," kata Erly.

BACA JUGA: Menteri LHK Ungkap Fakta Kasus Bonita, Si Harimau Sumatera

Tim BKSDA menduga, dua ekor harimau yang terlihat Sabtu (21/4) sore itu memiliki hubungan dengan Sopi Rantang (anak harimau yang masuk perangkap dan telah dievakuasi pekan lalu).

"Dua ekor itu dilaporkan yang satunya dewasa dan satu lagi masih anak-anak," tambahnya.

BACA JUGA: Pengamen Wanita asal Sumbar Tewas di Atas Meja Makan

Kendati begitu, BKSDA kini tengah melakukan survei lapangan untuk menentukan titik pemasangan kerangkeng besi dalam upaya menjerat harimau.

Sebelumnya, dua unit perangkap tersebut dipasang di kawasan Nagari Rantang. Pemindahan perangkap itu, diharapkan bisa mempercepat proses evakuasi keduanya untuk menghindari konflik dengan warga.

"Tapi yang perlu diingat, bila memang harimau aman, tidak mengganggu warga, ya cukup dihalau saja," kata Erly.

BKSDA Sumbar sendiri saat ini, hanya melakukan pengawasan dan pelacakan kedua harimau di lapangan. Sebab, menangkap kedua harimau tersebut adalah opsi terakhir. Jika harimau dapat dihalau dan menjauhi pemukiman warga, BKSDA tidak perlu melakukan evakuasi harimau tersebut. (rcc/jpc)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Selain Digantung, Organ Tubuh Harimau Sumatera Itu Dipreteli


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler