jpnn.com, GRESIK - Suara gemuruh membangunkan masyarakat Dusun Tanjungrejo, Desa Pangkahwetan, Gresik, Jatim dini hari kemarin.
Ternyata, jalan paving selebar 4 meter dan panjang 100 meter ambles sedalam 2 meteran sekitar pukul 03.30.
BACA JUGA: Rumah Sudah Puluhan Tahun, Ambruk Diterjang Banjir Dalam Hitungan Menit
Jalan itu ambles diduga akibat gerusan ombak (abrasi) Sungai Bengawan Solo. Tidak ada korban jiwa dalam bencana kali pertama tersebut.
BACA JUGA : Hiii... Ada Tengkorak Muncul di Pantai Tergerus Abrasi
BACA JUGA: Bengawan Solo Meluap, 15 Desa Terendam Banjir
Afan, salah seorang pemilik rumah di daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo, mengatakan, dirinya mendengar suara gemuruh.
BACA JUGA: Debit Sungai Bengawan Berpotensi Meninggi, Warga Tetap Waspada
Tidak lebih dari 3 menit. ''Begitu saya melihat keluar, jalan sudah ambles,'' kata Afan yang didampingi Kepala Desa Pangkahwetan Syaifullah Mahdi kemarin.
Sandi, sapaan Syaifullah Mahdi, menambahkan, biasanya pagi sekitar pukul 05.00 sepanjang jalan itu menjadi tempat transaksi jual beli ikan hasil tangkapan nelayan.
''Karena kejadian dini hari, sepanjang jalan masih sepi. Alhamdulillah tidak ada korban,'' katanya.
BACA JUGA : Bengawan Solo Meluap, 15 Desa Terendam Banjir
Bencana itu mengakibatkan aktivitas nelayan setempat terganggu. Warga sekitar tidak menduga kejadian itu.
Apalagi, tidak ada tanda-tanda kerusakan jalan akibat empasan ombak atau abrasi dari air Sungai Bengawan Solo.
''Ombak biasanya saja. Tidak besar,'' tutur Sandi. Untuk menghindari abrasi semakin parah, warga melakukan pematokan bambu di sekitar bibir sungai. (yad/c19/dio/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanggul Anak Sungai Bengawan Solo Jebol Bikin Warga Waswas
Redaktur & Reporter : Natalia