Hati-Hati, Masih Banyak Jamu Tak Kantongi Izin BPOM

Selasa, 30 Mei 2017 – 17:21 WIB
Jamu ilegal. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, SURABAYA - Satgas Pangan Polrestabes Surabaya kembali mengungkap kasus bahan makanan yang mengandung zat berbahaya.

Kali ini mereka menutup pabrik jamu asal Banyuwangi.

BACA JUGA: Ahok: Awas Nanti Tahu-Tahu Saya Jadi Kepala BPOM

Dari dugaan awal, jamu yang diproduksi tidak dilengkapi izin edar BPOM.

Pengungkapan tersebut bermula ketika polisi melakukan operasi sekat di Jalan Demak.

BACA JUGA: BPOM Pastikan Permen Dot Bebas dari Narkoba

Mereka menggeledah sebuah truk boks. Truk itu bermuatan beberapa botol obat kuat.

Ketika dicek, izin edar obat itu dari BPOM kedaluwarsa. Polisi pun menyita barang tersebut.

BACA JUGA: BPOM Desak Tutup Perusahaan Pembuat Saos dan Kecap Ini

''Setelah itu, kami lakukan pendalaman terhadap pabriknya di Banyuwangi,'' ujar Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga.

Pemilik rumah produksi jamu tersebut bernama Lilik Sunarti.

''Kami sudah tetapkan pemilik rumah produksi jamu tersebut sebagai tersangka karena tidak pernah mendaftarkan produknya ke BPOM,'' ujar perwira dengan dua melati di pundak tersebut.

Lilik mengaku mendapat keterampilan membuat obat kuat tersebut dari kakaknya.

Sudah dua tahun kakak Lilik memiliki pabrik pembuat obat kuat.

Polisi juga menyita barang dagangan milik kakak Lilik karena tidak punya izin edar.

''Kakaknya itu dulu memiliki izin edar. Hanya, izinnya sudah kedaluwarsa,'' ungkap Shinto.

Sementara itu, 26 kasus berhasil diungkap tim Satgas Pangan Polda Jatim dan polres jajaran.

Selama dua minggu beroperasi, tim menetapkan 34 tersangka.

Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera menyatakan, hasil ungkap tim satgas pangan relatif merata.

Hampir semua yang diungkap melibatkan beragam jenis pangan.

Pengungkapan terbesar secara kuantitas dilakukan Polresta Sidoarjo.

Ada pun secara kualitas, pengungkapan dimenangi Polrestabes Surabaya.

''Mulai makanan pokok, daging, pengoplosan elpiji, hingga snack, semua sudah kami ungkap,'' tegas Barung.

Mayoritas pelaku merupakan produsen. Beberapa bahkan terdaftar sebagai korporasi dan memiliki legalitas.

''Mereka itu tidak main-main. Produksinya dalam jumlah besar,'' terang dia. (bin/aji/c5/fal/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengawasan BPOM Lemah? Begini Jawaban Penny Lukito


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler