HATI kecil saya masih berharap mudah-mudahan hasil pemeriksaan investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas kasus Bank Century itu tidak seluruhnya benarSebab, kalau memang tidak ada yang salah, akibatnya akan sangat dramatis: kita bisa kehilangan menteri keuangan yang sangat kita banggakan
BACA JUGA: Listrik Mati di Lumbung
Seorang menteri, Sri Mulyani, yang reputasinya begitu hebatBACA JUGA: Dua Pilihan Akal Sehat Plus Satu Gila
Secara internasional dia terpilih sebagai menteri keuangan terbaik di dunia dua tahun berturut-turutBACA JUGA: Dicari, Payung yang Berhemat Rp 10 Triliun
Juga menteri yang sangat ketat mengendalikan anggaran negaraBahkan, dialah satu-satunya menteri yang berani minta berhenti ketika ada gelagat pemerintah akan membela seorang konglomerat yang dia anggap tidak seharusnya dibela.Hati kecil saya masih berharap, mudah-mudahan ada yang tiba-tiba mengatakan: kesimpulan BPK itu diperoleh dengan cara kerja yang kurang benarMaka kita tidak akan kehilangan menteri keuangan yang pandainya bukan main ituPandai dalam ilmunya, pandai dalam menjelaskan pikirannya, dan pintar bersilat kataSaya melihat kecepatan berpikirnya sama dengan kecepatan bicaranyaKalau lagi melihat cara dia mengemukakan pikiran, seolah-olah otak dan bibirnya berada di tempat yang sama.
Hati kecil saya masih berharap, mudah-mudahan ada orang yang tiba-tiba menemukan data bahwa BPK telah salah ketikMaka, kita tidak akan kehilangan menteri yang mampu rapat dua hari dua malam nonstop untuk menyelamatkan keuangan negaraRapat itu tidak boleh berhenti karena lengah sedikit berakibat pada kebangkrutan ekonomi nasionalRapat itu tentu melelahkan karena angka-angkalah yang akan terus berseliweranAngka-angka yang rumit: kurs, suku bunga, devisa, likuiditas, rush, neraca perdagangan, stimulus, dan seterusnyaAngka-angka itu saling bertentangan, tapi menteri tidak boleh memilih salah satunyaDia harus membuat keputusan yang harus memenangkan semua angka yang saling merugikan ituPadahal, dia baru saja tiba dari Washington, AS, untuk berbicara di forum KTT G-20 yang amat penting ituDi Washington dia tahu bahayanya ekonomi dunia.
Tapi, dia mampu memikirkan keuangan internasional sekaligus keuangan nasional dalam waktu yang sama di belahan dunia yang berbedaDia harus menghadiri KTT G-20 di Washington saat itu (kebetulan saya ikut di rombongan itu) saat rupiah tiba-tiba melonjak menjadi Rp 12.000 per dolar ASDia harus tampil cool di forum dunia yang Singapura pun tidak boleh ikut di dalamnya itu, sambil tegang bagaimana harus mengendalikan rupiah yang sudah membuat warga negara Indonesia panik semuanyaDialah menteri yang datang ke Washington hanya untuk mengemukakan pikiran briliannya dan harus langsung kembali ke tanah air pada hari yang sama untuk mencurahkan perhatian pada ekonomi yang hampir bangkrut itu.
Hati kecil saya masih berharap, mudah-mudahan ada orang yang mengatakan bukan dia yang harus bertanggung jawabTapi, ada pihak lainlah yang harus mendapat hukumanKalau tidak, kita akan kehilangan seorang menteri yang di saat ibu kandungnya, Prof Dr Retno Sriningsih Satmoko, sedang sakit keras menjelang ajalnya, dia tidak bisa menengok sekejap punDia memilih mencurahkan segala pikiran, tenaga, dan emosinya untuk menyelamatkan ekonomi bangsa iniDia tidak bisa menjenguk ibu kandungnya yang jaraknya hanya 45 menit penerbangan di Semarang sanaDia harus mencucurkan air mata untuk dua kesedihan sekaligus: kesedihan karena ibundanya berada di detik-detik akhir hidupnya dan kesedihan melihat negara dalam bibir kehancuran ekonomiDua-duanya tidak bisa ditinggal sedetik punRupiah lagi terus bergerak hancur dan detak jantung ibunya juga lagi terus melemahDan, Sri Mulyani memilih menunggui rupiah demi nyawa jutaan orang Indonesia.
Maka hati kecil saya masih berharap ada data di kemudian hari, bahwa kebijaksanaan itu sendiri tidak salahSebab, sebuah kebijaksanaan bisa diperdebatkan salah-benarnyaSaya masih berharap yang salah itu dalam pelaksanaan kebijaksanaannyaYakni, saat mendistribusikan uangnya yang Rp 6,7 triliun ituDan saya sangat-sangat yakin, dia tidak mendapatkan bagian serupiah pun.
Maka saya sangat bersedih karena sampai hari ini belum ada satu pihak pun yang berhasil mengatakan bahwa hasil pemeriksaan BPK itu salahBelum ada yang membantah bahwa hasil pemeriksaan BPK itu keliruSemua masih mengatakan, hasil pemeriksaan BPK itu menunjukkan bahwa dia bersalah dalam mengambil keputusanDan hukum harus ditegakkan(*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perbaikan Gardu Listrik nan Lama
Redaktur : Tim Redaksi