jpnn.com - JAKARTA - Peneliti dari POIN, Karel Susetyo mengatakan publik meragukan kemampuan dan komitmen calon wakil presiden Hatta Raja dalam memberantas mafia migas. Menurutnya, pasangan Prabowo Subianto itu punya rekam jejak dengan bisnis migas sehingga punya konflik kepentingan pribadi.
"Situasi ini pasti tak terhindarkan, mengingat Hatta memiliki kaitan langsung dengan pemerintahan sebelumnya," kata Karel di Jakarta, Minggu (22/6).
BACA JUGA: Luhut: Kita Lawan Orang yang Fitnah Jokowi
Karel mengatakan selain karena dengan para pebisnis minyak, Hatta juga punya posisi yang sentral di pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
BACA JUGA: Yang Like Facebook Prabowo Sudah 6,2 Juta
Menurut Ormas ini kebijakan pemerintah soal impor minyak tidak berpihak pada kepentingan rakyat saat Hatta duduk mengomandani tim ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II. Dari hitungan SKK Migas kerugian negaranya mencapai Rp 36 triliun per tahunnya.
Selain Hatta, pihaknya juga melaporkan bos Pertamina Trading Energy Ltd (Petral), Mohammad Reza Chalid ke KPK.
BACA JUGA: Jokowi: Jangan Sampai Kita Kalah di Jakarta
Sementara itu, pasangan Capres-Cawapres nomor 1 Jokowi-JK dalam dialog dengan Kadin belum lama ini berani berjanji akan memberantas mafia migas dengan membangun kilang di Indonesia dalam setahun pertama memerintah guna mengurangi ketergantungan impor migas. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Janji Perumahan untuk Buruh
Redaktur : Tim Redaksi