"Pagi ini memang agendanya di Menko Perekonomian
BACA JUGA: Diperketat, Wajib Lapor Pengusaha Konstruksi
Kami membahas listrikBACA JUGA: Mendag Lantik Anggota BPKN
Tapi fokusnya menindaklanjuti hasil National Summit, karena listrik termasuk prioritas," kata Hatta kepada wartawan di kantor kepresidenan, Selasa (17/11).Menurut Hatta, pemerintah menyadari permasalahan yang masih membelit kelistrikan di tanah air harus segera dibereskan
BACA JUGA: Urus SIUP Idealnya 3 Hari
Baik dalam program jangka pendek, menengah, panjang, termasuk (program) darurat," bebernya.Hatta sendiri menilai, pertumbuhan ekonomi 6-8 persen yang dicanangkan Presiden SBY, harus didukung oleh ketersediaan listrik yang baik"Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 6 sampai 8 persen, berarti di bidang kelistrikan kita butuh 2-3 ribu megawatt listrik per tahunTetapi dalam rapat kami, ternyata kita (masih) mengalami kendala keuanganMakanya harus diselesaikan (dulu)," ungkap Hatta.
Ke depan, kata Hatta pula, yang harus diselesaikan bukan hanya urusan darurat dan jangka pendekArtinya, tidak hanya persoalan pasokan terpenuhi, namun masalah penambahan trafo dan program jangka panjang kelistrikan juga menjadi perhatian secara menyeluruh"Termasuk pemenuhan pasokan listrik ke daerah dan pembangunan pembangkit-pembangkit kecil," papar Hatta.
Sementara untuk soal pengadaan, ungkap Hatta lagi, diserahkan kepada PT PLN"Pengadaan itu harus segera dilaksanakanTapi semuanya kita serahkan kepada PLNSaya kira PLN sudah merespon persoalan-persoalan kelistrikan akhir-akhir ini, termasuk (mengenai) pemadaman bergilir di Jakarta," tuturnya.
Lantas bagaimana dengan rencana kenaikan tarif? "Itu juga dibicarakanTapi masih perlu dikaji lagiBelum ada keputusan mengenai itu," pungkasnya(gus/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... LPEI Siapkan Pembiayaan Rp 8 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi