Hatta Rajasa Mengasah Optimisme Ekonomi

Minggu, 31 Juli 2011 – 13:03 WIB

jpnn.com - Berbicara di hadapan sekitar 100 pemimpin redaksi Jawa Pos Group di Novotel, Palembang, Hatta Rajasa seperti menyuntik motivasiMenko Perekonomian ini mengasah kembali spirit optimisme dalam membangun ekonomi negeri.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

TIDAK ada secuilpun indikator ekonomi yang menekan bangsa ini menjadi ciut nyali

BACA JUGA: Percepat Kemajuan Sumsel

Efek global, pengaruh tekanan internasional, itu tidak bisa dihindarkan
Tetapi arah angin yang berhembus dalam dinamika perekonomian dunia dan regional justru membawa suasana positif bagi Indonesia.

Berada di sentrum perekonomian Asia yang sedang menjadi gravitasi baru ekonomi global cukup memberi andil

BACA JUGA: Menciptakan Resonansi CSR yang Menggaung

Berhasil lolos dari krisis kedua, tahun 2008 lalu menunjukkan imunitas republik ini semakin kokoh
Antibody tubuh bangsa ini juga semakin kuat.

’’Tapi prestasi ini belumlah cukup

BACA JUGA: Bedanya Ulat Bulu Jawa dan Malaria Papua

Belajar dari pengalaman, dibutuhkan percepatan transformasi ekonomi menuju ke tahap innovation driven economy, dengan semangat tidak seperti bisnis biasaHarus berani berpikir out of the box, untuk menemukan terobosan mutakhir, agar keunggulan potensi SDA termanfaatkan secara optimal,’’ jelas Hatta.

’’Mister Pukul Tujuh Tet’’ ini, ---julukan Hatta Rajasa, karena setiap Rakor dengan Menteri selalu dilakukan pukul 07.00 tet--- menguraikan ketidakpastian ekonomi global meningkat ’’Pemulihan ekonomi AS tidak sekuat yang diproyeksikanAngka pengangguran masih berada di level 9,1 persenAda spekulasi, bahwa ekonomi AS perlu suntikan dana dari bank sentral dalam bentuk quantitative easing ke-3AS betul- betul terpukul krisis kali ini,’’ jelas Menko yang tak pernah dikawal voorijder ini.

:TERKAIT Bagaimana dengan Eropa? Ketua Umum DPP PAN yang lahir di Palembang, 18 Desember 1953 ini menyebut, Eropa lebih dalam terbenam oleh hantaman badai krisis ini’’Portugal goyang! Cyprus ikut terguncangEropa cukup panik oleh badai krisis yang satu ini,’’ jelasnyaSesungguhnya, lanjut dia, pemulihan ekonomi saat ini cukup berdampak positif, dengan catatan Economic Eurozone bertumbuh 2,5 persen di triwulan I tahun 2011 ini.

’’Tetapi krisis Yunani itu betul-betul menciptakan sentimen negatif dan cepat menjalar di pasar finansial Eropa dan duniaMudah-mudahan, dalam waktu dekat Yunani kembali pulih,’’ kata mantan Mensesneg, Menteri Perhubungan dan Menteri Riset dan Teknologi iniEropa mencoba melakukan barrier terhadap Uni Eropa dari tekanan krisis yang tak pandang bulu dan tak peduli warna kulit itu Tujuh belas Negara Euro Zone sudah menyuntik utang sebesar 8,7 Triliun Euro atau sekitar 12,6 Triliun USDDitambah lagi 4,8 Triliun USD dari IMF.

’’Bahkan IMF sudah mengoreksi pertumbuhan ekonomi dunia 2011, dari 4,4 persen menjadi 4,3 persen terkait dengan perkiraan perlambatan pertumbuhan ekonomi AS dan Jepang,’’ jelas HattaBagaimana dengan India? Negeri yang dikenal dengan Taj Mahal di Agra itu lagi-lagi menaikkan suku bunga acuannya, menjadi sebesar 7,5 persen untuk mengatasi laju inflasi.

’’Naikkan suku bunga seperti ini juga dilakukan China sejak 2008Suku bunga kredit 1 tahun meningkat dari 6,31 persen menjadi 6,56 persen,’’ kata Hatta yang mengkhawatirkan pertumbuhan ekonomi Tiongkok melambat secara signifikanAsia semakin strategis dalam perdagangan globalVolume perdagangan Asia naik dari 27 persen menjadi 31 persenAmerika Utara turun 3 persen, dari 18 menjadi 15 persenEropa juga melembek dari 39 menjadi 38 persen.

’’Kita berada di Asia Timur yang volume transaksi perdagangannya paling dinamis? Kita harus bisa memanfaatkan situasi ini dengan optimalisasi diplomasi regional dan bilateral untuk menjamin akses pasar, ASEAN Economic Community dan perluasannya ke Asia Timur,’’ ungkap penghobi komposer klasik, Ludwig van Beethoven ini Bagaimana dengan Indonesia?

’’Pertumbuhan ekonomi cenderung semakin cepatTriwulan I tahun 2011 saja, bertumbuh 6,5 persenDiperkirakan, tahun ini pertumbuhkan akan lebih besar dari perkiraan sebelumnya yang hanya 6,4 persenSumber-sumber pertumbuhan PDB 2011, konsumsi masyarakat 4,9 persen, konsumsi pemerintah 5,1 persen, PMTB 9,5 persen, ekspor 14,1 persen, impor 17,3 persen.

’’Pertumbuhan PDB 2011 ini akan menjadi pertumbuhan tertinggi sejak krisis seri pertama tahun 1997/1998,’’ papar golfer single handicap iniSektor industri pengolahan, kata Hatta, menunjukkan tren positifTriwulan I 2011 industri pengolahan tumbuh 5 persen, lebih tinggi dari triwulan yang sama tahun lalu’’Ini menunjukkan bahwa sinyalemen terjadi deindustrialisasi itu tidak terbukti sama sekaliLalu buat apa buang energi untuk pesimistis? Neraca perdagangan Mei 2011 mengalami surplus USD 3,5 miliar,’’ kata bapak empat anak ini.

Bukan hanya itu, lanjut dia, indeks angka pengangguran turun 6,8 persen hingga 2011, dari 7,14 persen di 2010Begitu pun angka kemiskinan, yang turun 12,49 persen dari sebelumnya 13,33 persen’’Angka-angka itu menunjukkan kinerja ekonomi republik ini membaikMengapa harus pesimistis? Ayo, optimis!’’ pungkasnya(bersambung/don)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Semut di Seberang Lautan Tampak Jelas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler