Hatta Sudah Duga Kunjungan Obama Ditunda

Jumat, 04 Juni 2010 – 16:05 WIB

JAKARTA — Menteri Koordinator (Menko) bidang perekonomian, Hatta Radjasa, mengaku sudah menduga bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama bakal menunda kunjungan ke IndonesiaHatta mengakui, masalah tumpahan minyak di Teluk Meksiko memang mengganggu pemerintahan Obama.

"Saya sudah menduganya (Obama tundan kunjungan ke Indonesia)

BACA JUGA: Kejagung Siapkan Tiga Skenario

Karena saat ini tumpahan minyak di Teluk Meksiko semakin meluas dan itu membuat pemerintahannya demikian tertekan di domestik," ujar Hatta kepada wartawan di Jakarta, Jumat (4/6)


Hatta menambahkan, luapan minyak di Teluk Meksiko yang diikutinya memang sudah sedemikian meluas

BACA JUGA: Di DPR Ramai, Pemerintah Masih Santai

"Waktu saya lihat berita-nya (Teluk Meksiko), saya sudah pikir, waduh ini pasti batal lagi,’’ kata Hatta.

Diberitakan sebelumnya, rencana lawatan Presiden AS Barack Obama ke Indonesia pada pertengahan bulan ini dipastikan batal
Alasan penundaan lawatan itu karena Obama harus fokus pada masalah tumpahan minyak akibat kebocoran pengeboran di Teluk Meksiko yang semakin meluas.

Obama menyampaikan penyesalan yang mendalam karena penundaan tersebut dan akan segera menjadwalkan lagi kunjungan ke Indonesia dan Australia

BACA JUGA: Gamawan Fauzi Terima MIPI Awards 2010

Sekretaris pers Gedung Putih, Robert Gibbs, mengumumkan penundaan itu kepada wartawan, tengah malam waktu Washington.

"Karena untuk menangani isu-isu penting, salah satunya masalah tumpahan minyak," ujar Gibbs menjelaskan alasan penundaan seperti dikutip Associated Press.

Obama pun langsung menelpon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd untuk menjelaskan alasan penundaan ituMeski demikian pertemuan dengan Presiden SBY tetap akan digelar di forum pertemuan G-20 pada penghujung Juni ini di Kanada.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wakil Kada Seharusnya Pejabat Karier


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler