Hatta Tengahi Perselisihan Fadel dan Mari

Soal Impor Garam, Perlu Dilakukan Pembicaraan Bilateral

Kamis, 11 Agustus 2011 – 03:03 WIB

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa meminta perseteruan antara Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad dengan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu soal impor garam dari India tidak dibesar-besarkanMenurutnya, kedua menteri itu memiliki alasan yang masuk akal

BACA JUGA: Gapki Minta Kepastian Hukum Soal Moratorium Hutan

Hanya, perlu dilakukan pembicaraan bilateral yang baik.

"Sudah kita selesaikan
Jadi tidak perlu diributkan lagi, artinya tidak perlu kita besar-besarkan,â€Ã‚ kata Hatta usai menerima kunjungan Menteri Perdagangan Selandia Baru Tim Groser di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (10/8).

Seperti diketahui, sebanyak 11.600 ton garam impor asal India disegel sementara oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan di lokasi gudang garam milik PT Sumatraco Langgeng Makmur yang berlokasi di Pelabuhan Ciwandan, Cilegon, Banten, Sabtu (6/8) lalu

BACA JUGA: Industri Unggas Nasional Masih Tergantung Asing

Pasalnya, garam itu diduga menyalahi batas waktu impor garam
Selain itu, garam impor tersebut membuat harga garam anjlok sehingga merugikan petani lokal.

Fadel mengatakan, sepanjang Agustus 2011 harga garam lokal sudah anjlok Rp 300 per kg menjadi Rp 500 per kg

BACA JUGA: KESDM dan BI Saling Tukar Data dan Informasi

Padahal bulan lalu harganya masih Rp 800 per kg"Impor garam yang tidak sesuai aturan harus ditindak tegasSelain disita, bila perlu dikembalikan ke negara asalnya," ketus Fadel.

Sementara Kementerian Perdagangan beralasan produksi garam nasional berada di bawah rata-rata kebutuhan nasional sehingga impor harus dilakukan demi menjaga ketersediaan pasokan bagi masyarakatTahun lalu, produksi garam lokal hanya sekitar 100 ribu ton, padahal konsumsi dalam negeri membutuhkan 1,6 juta ton tahun ini

Namun menurut Hatta, dirinya sudah turun tangan menengahi perseteruan tersebut"Memang dua-duanya itu punya alasanYang satu melindungi petaniBetul, petani garam harus dilindungiKalau pun ada pembelian harus sebanyak-banyaknya dibeli milik petaniTapi dari sisi Menteri Perdagangan ini jatah yang lama, khawatir kalau kekurangan pasokan," tutur ketua umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Pada prinsipnya, lanjut menteri berambut perak itu, produksi petani nasional harus ditingkatkan dan para petani garam juga harus dilindungiCaranya dengan membeli garam dari pembelian dari petani lokal agar pendapatan mereka meningkatKalau memang kurang, barulah impor dilakukan"Jadi tidak ada lagi perseteruan," tegas Hatta.(dri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Idul Fitri, Stok BBM Aman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler