JAKARTA -- Berbagai spekulasi pengganti posisi Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, terus berkembangBeberapa nama mulai bermunculan. Para pengamat pun mulai memainkan analisa mereka
BACA JUGA: Hatta: Mundur Bukan Karena Century
Meski segala keputusan akhir, tetaplah di tangan Presiden SBY. Siapapun nanti yang akan terpilih, tentu haruslah bisa mengawal perekonomian Indonesia menjadi ke arah lebih baik lagi.Anggito Abimanyu, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan kebijakan Fiskal (BKF) Kementrian Keuangan, disebut-sebut sebagai kandidat kuat pengganti Sri Mulyani
Selain Anggito, kandidat bendahara negara yang disebut memiliki kapasitas adalah Pjs Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution
BACA JUGA: KY Diminta Usut Markus di Raja Ampat
Doktor dari Universitas Paris, Perancis ini dikatakan oleh pengamat ekonomi Toni Prasetiantono, sebagai sosok Menteri Keuangan yang ideal.‘’Darmin lebih dapat diterima pelaku pasar dan juga bisa memainkan peran penting politik
BACA JUGA: Surat Panggilan Kedua ke Susno Tak Berubah
Dia lebih cocok jadi Menkeu daripada jadi Gubernur Bank Indonesia,’’ kata Toni.Pilihan lainnya adalah Agus Martowardojo yang kini menjabat sebagai Direktur Utama Bank MandiriAgus yang dulu sempat jadi kandidat Gubernur BI juga kembali masuk bursa kandidat calon Menkeu, karena dinilai sebagai sosok muda yang mampu memberikan terobosan baru secara ekonomi ataupun politik ekonomi dengan dunia internasional.
Bahkan Ketua DPP PKS Bidang Politik Zulkieflimansyah dengan tegas mengatakan, selain Anggito, maka pilihan terbaik pengganti Sri Mulyani adalah putra kelahiran Amsterdam 1956 ini.’’Kita kehilangan Menteri keuangan yang disegani oleh dunia internasional dan Agus adalah sosok yang pantas untuk mengobati rasa yang pantas ituKemampuannya dibidang ekonomi dalam negeri juga tidak diragukan lagi,’’ kata Zulkiflimansyah.
Nama terakhir yang disebut-sebut akan menggantikan Sri Mulyani adalah Ahmad Fuad RahmanyDoktor di bidang Ilmu Ekonomi dari Department of Economic, Vanderbith University, AS tersebut saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)‘’Banyak yang kredibel, salah satunya Fuad Rahmany,’’ kata Kepala ekonom senior Standart Chartered Bank, Fauzi Ichsan.
Lalu di antara nama-nama itu, siapakah yang paling pantas dan pas akan menggantikan sosok Sri Mulyani?’’Bisa saja dari orang dalam seperti Hartadi SarwonoTapi nanti dia perlu didampingi orang-orang yang cakapKombinasi antara orang dalam dan bankir komersial,’’ tambah pengamat ekonomi dari UGM Toni Prasentiantono pada JPNN.
Hartadi Sarwono saat ini menjabat sebagai Deputi Gubernur BI yang membidangi Moneter dan pernah menjadi kandidat kuat yang diajukan untuk menjabat sebagai Gubernur BI menggantikan Boediono yang kini menjadi Wakil Presiden RIDi kalangan bankir dan anggota DPR, Hartadi dikenal sebagai salah satu sosok yang diandalkan BI sebagai ahli moneter.
Hingga kepastian mundurnya Sri Mulyani telah dinyatakan Presiden SBY, namun hingga saat ini belum tampak ada sinyal-sinyal dari istana, siapa yang akan ditunjuk menggantikan Menteri Keuangan yang pernah terpilih sebagai Menteri Keuangan terbaik di dunia tersebutTentunya SBY harus dihadapkan untuk memilih pengganti yang bukan hanya kuat dan mampu menstabilkan ekonomi dalam negeri, namun juga mampu mengikuti ritme perekonomian luar negeriDan tak kalah penting adalah sosok yang tampil, harus mampu diterima secara politis di Senayan.
‘’Spekulasi, ramalan, harapan, dugaan, ya silahkanYang tahu hanya Presiden dan Tuhan saja siapa yang akan menggantikan (Sri Mulyani),’’ kata Menteri koordinator bidang perekonomian, Hatta Radjasa, menanggapi berbagai spekulasi yang berkembang.
Lalu bagaimana tanggapan Sri Mulyani mengenai penggantinya kelak? Sri yang saat berita pengunduran dirinya mampu merontokkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga ketitik 100 poin ini memilih bungkam dalam berbagai agenda acara yang dihadirinya, Kamis (6/5)Namun dalam kata sambutannya di beberapa acara Kementrian keuangan yang masih tetap dihadirinya, Sri Mulyani seolah menitipkan pesan
‘’Menjalankan tugas negara itu tidak mudah, kadang berat, tapi tetap harus dijalankan sebagai bentuk tanggungjawab kita kepada negara dan bangsaHarus tetap memberikan yang terbaik meski belum tentu dinilai baikJangan mudah putus asaJadi bendahara negara (Menkeu) itu harus hati-hatiKadang karena terlalu hati-hati, bisa membuat frustasiBahkan ada yang bilang, menjadi Menkeu yang baik adalah Menkeu yang selalu bilang nggak (untuk mengamankan keuangan negara),’’ kata Sri Mulyani.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sri Pergi, Pasar Hanya Terkejut Sesaat
Redaktur : Tim Redaksi