BACA JUGA: Tiga Korban KM Imin Jaya 06 Kembali Ditemukan
Sampai sore kemarin, warga masih berduyung-duyun ke rumah bernomor 377 itu.Polisi yang mengetahui kejadian itu, telah membentangkan garis polisi (police line)
BACA JUGA: Dua Kapal Nelayan Malaysia Ditangkap
Dugaan sementara, hawa panas itu bukan berasal dari gas, tapi kemungkinan dari jaringan listrik bawah tanah.Kepada Pos Metro Padang (grup JPNN), Syahrul menuturkan, hawa panas itu diketahuinya sekitar pukul 06.00 WIB
BACA JUGA: Bikers Tewas Tergilas Truk Sawit
Ia merasakan panas dari keramikAwalnya ia tak hirau, dan melanjutkan aktivitasnyaTapi, ketika hendak keluar rumah lagi, ia merasakan lantai yang diinjak makin panas."Saya tidak begitu mempedulikan (awalnya)Saya sempat berbincang dengan tetanggaKepada tetangga saya menyebutkan, ada hawa panas di teras rumah sayaTetangga saya terkejut, karena panasnya memang sangat terasa," ungkap Syahrul.
Dalam rentang yang tak lama, warga yang mendapat informasi soal "keanehan" itu, telah memenuhi rumah SyahrulWarga menduga hawa panas tersebut berasal dari instalasi listrik yang menancap ke tanahDugaan tersebut diperkuat lantaran hawa panas terasa dari keramik, persis di bawah hard fuse (pengatur arus) listrik.
Syahrul lalu melapor ke petugas PLN setempatPetugas PLN lalu memutuskan aliran listrik ke rumah Syahrul, namun tak memastikan (bahwa) hawa panas tersebut berasal dari arus listrik.
Namun beberapa jam kemudian, hawa panas semakin terasa hingga radius 10 meter dari titik awalBahkan, asap tipis mulai munculWarga pun tidak berani mendekat, dan melaporkan kejadian tersebut ke polisiUntuk mengamankan lokasi munculnya hawa panas, polisi lantas memasang police line.
Siangnya, petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang biasanya memantau aktivitas Gunung Talang, Daliva Mardusi, memeriksa lokasi munculnya hawa panas ituBerdasarkan alat pengukur suhu, kata Daliva, hawa panas yang berasal dari lantai rumah Syahrul mencapai 96,3 celsius.
"Seharusnya, suhu normal 30 celsiusNamun suhu yang berasal dari bawah lantai rumah ini terus meningkat, dan terakhir diukur suhunya mencapai 96,3 celsius," ujar Daliva, sembari menunjukan alat pengukur suhu.
Soal penyebab hawa panas, Daliva menyatakan belum dapat memastikannyaNamun demikian, menurut Daliva, hawa panas itu bukan berasal dari gas"Sebab tak ada bau," ujar Daliva.
Ia juga menduga hawa panas tersebut berasal dari instalasi listrikLebih lanjut, ia menyebutkan, perlu serangkaian penelitian untuk memastikan penyebab munculnya hawa panas tersebut"Saya melihat, hawa panas ini tak terlalu membahayakan, karena tidak tercium bau gas metan," tuturnya.
Kapolresta Solok AKBP Lutfi Martadian, juga ikut turun ke lokasiSejumlah polisi terus berjaga-jaga di sekitar rumah SyahrulSementara itu, sejumlah warga tampak mengambil beberapa genggam pasir di sekitar rumah Syahrul, yang ikut terasa panas"Ini untuk bukti saja, bahwa memang ada hawa panas," kata salah seorang warga sembari menggenggam pasir.
Sebelumnya, fenomena alam yang nyaris sama juga terjadi di kawasan Singkarak, Kabupaten SolokSalah seorang warga yang sedang membongkar septic tank, tiba-tiba merasakan hawa panasTapi waktu itu, hawa panas tersebut dipastikan muncul dari adanya gas, karena tercium bau gas metan(vko/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 90 Warga Keracunan Makanan
Redaktur : Tim Redaksi