jpnn.com, KARACHI - Hawa superpanas melanda Karachi, Pakistan. Hingga Selasa (22/5), sedikitnya 65 nyawa melayang akibat suhu ekstrem tersebut. Sebagian besar korban ditemukan tergeletak tanpa nyawa di trotoar atau pinggir jalan. Mereka sudah meninggal dunia, bahkan sebelum sempat dilarikan ke rumah sakit.
’’Hanya dalam waktu empat hari, kami sudah mengevakuasi 65 mayat,’’ kata Anwar Kazmi, Jubir Edhi Foundation, yayasan amal yang mengoperasikan ambulans tanpa memungut biaya.
BACA JUGA: Tamatnya Karier Politik Mantan PM Paksitan Nawaz Sharif
Kepada Associated Press, Kazmi mengatakan bahwa penyebab utama jatuhnya banyak korban jiwa dalam serangan heatwave kali ini adalah padamnya listrik di sebagian besar wilayah Pakistan.
Departemen Meteorologi Pakistan melaporkan bahwa dibandingkan kota-kota lain di Pakistan, temperatur di Karachi paling ekstrem. ’’Hari ini (kemarin) suhu udara bisa mencapai 44 derajat Celsius. Kondisi ini bisa bertahan sampai Kamis (24/5),’’ kata seorang pejabat meteorologi di ibu kota Pakistan kepada Reuters.
BACA JUGA: Badeshi: Bahasa Punah yang Penuturnya Hanya Tiga Pria
Pada 2015, hawa superpanas yang mengepung Karachi membuat sekitar 1.233 nyawa melayang. (hep/c15/dos)
BACA JUGA: Jokowi-PM Palestina Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Palestina
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fatwa 1.800 Ulama Pakistan: Bom Bunuh Diri Haram!
Redaktur & Reporter : Adil