Hayono Isman Terharu, Sang Ayah Dianugerahi Gelar Pahlawan

Jumat, 06 November 2015 – 04:48 WIB
Hayono Isman, saat mewakil orangtuanya menerima gelar pahlawan dari Presiden Joko Widodo. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Hayono Isman mengungkapkan kebahagiaan keluarganya, karena sang ayah Mas Isman diberi gelar sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Joko Widodo. 

Hayono yang menjadi putra kedua Isman mewakili keluarga menerima anugerah tersebut. “Sebagai keluarga sangat terhormat, di mana almarhum orang tua kami diberi gelar pahlawan melalui bapak presiden. Kehormatan ini sangat luar biasa bagi keluarga besar tentara pelajar Jawa Timur,” ujar Hayono di Istana Merdeka, Jakarta. Kamis (5/11).

BACA JUGA: Diwarnai Adegan Dramatis, Pj Walkot Medan Kesal Ditanya Soal Suap DPRD

Dalam perjuangannya, Isman menjadi inisiator sekaligus Komandan BKR/TKR Pelajar Surabaya pada 1945-1946 silam. Salah satu riwayat perjuangannya yang dikenang adalah BKR pimpinan Isman menggelar rapat 30 Agustus 1945 untuk membentuk sebuah organisasi pelajar bersenjata dengan dasar pemikiran harus berjuang mengangkat senjata melawan penjajah. 

BACA JUGA: Jero Wacik Pakai Uang Kementerian ESDM Untuk Biayai Konpers SBY?

Mas Isman. Foto: repro/Natalia Fatimah Laurens/JPNN.com

Setelah rapat itu, Isman dilantik menjadi Komandan BKR. Perjuangannya dimulai pada 9 November 1945 dengan pernyataan 'Soempah Keboelatan Tekad' mempertahankan kedaulatan bangsa. 

BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Minta Jokowi Tambah Juru Kepret dalam Kabinet

Dia kemudian menjadi pendiri organisasi Kosgoro pada 10 November 1957 yang masih ada hingga saat ini. Pria kelahiran 1 Januari 1924 itu kemudian menjadi salah satu anggota delegasi RI untuk PBB pada 1958. Isman terus berkecimpung di dunia pemerintahan dan politik. Ia sempat menjadi Kepala Perwakilan RI untuk Rangoon, Dubes RI untuk Thailand dan Mesir. 

Kemudian diangkat menjadi Asisten VI Pangad dan anggota DPR/MPR pada 1978-1982. Hayono mengatakan, anugerah gelar pahlawan untuk ayahnya pertama kali diajukan masyarakat Malang Raya. Keluarga besar, kata dia, tidak ikut campur saat itu.

“Terima kasih pada para guru di Malang Raya yang telah mengusulkan sebagai pahlawan nasional. dan tentunya juga Wali Kota Malang, Bupati serta Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Tentunya kepada Mensos dan dewan gelar serta presiden,” tandas Hayono. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat UI: Peluang Jokowi Dirikan Partai Baru Sudah Hilang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler