jpnn.com - JAKARTA - Mantan Menteri ESDM Jero Wacik tidak hanya menggunakan anggaran kementerian untuk keperluan pribadinya saja. Kegiatan partai pun ikut dibiayainya dengan uang dari kementerian.
Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (5/11), terungkap bahwa anggaran Kementerian ESDM pernah dipakai untuk mengongkosi acara konferensi pers (konpers) di Hotel Dharmawangsa. Hal itu disampaikan saksi Suharto selaku petugas bagian penagihan kredit dan invoice di Hotel Dharmawangsa.
BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Minta Jokowi Tambah Juru Kepret dalam Kabinet
"Ada bayar (tagihan) konferensi pers Partai Demokrat," kata Suharto yang menjadi saksi untuk terdakwa Jero Wacik di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (5/11).
Berdasarkan catatan JPNN, Partai Demokrat pernah beberapa kali menggelar konferensi pers di Hotel Dharmawangsa. Salah satunya pada tanggal 7 Juli 2013. Dalam konferensi pers itu, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY, yang masih menjabat sebagai Presiden RI menyampaikan mekanisme Konvensi Calon Presiden kepada media massa.
BACA JUGA: Pengamat UI: Peluang Jokowi Dirikan Partai Baru Sudah Hilang
Konferensi pers selanjutnya di Dharmawangsa digelar pada hari Minggu tanggal 11 Agustus 2013. Dalam kesempatan itu, Majelis Tinggi Partai Demokrat mengumumkan pembentukan Komite Konvensi Calon Presiden.
Dalam persidangan Jaksa KPK sempat mengonfrimasi Suharto mengenai kegiatan yang dibiayai Kementerian ESDM senilai Rp 564 juta di Hotel Dharmawangsa pada tanggal 7 Juli 2013. Suharto membenarkan adanya kegiatan tersebut, namun tidak menyebutkan jenis kegiatan yang dimaksud.
BACA JUGA: Belum Lempar Handuk, Kubu Agung Laksono Kasasi
"Betul," jawab Suharto singkat.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jero Wacik juga pernah menggunakan Hotel Dharmawangsa untuk menggelar acara pesta ulang tahun istrinya pada tahun 2012 dan 2013. Masing-masing acara menghabiskan biaya sekitar Rp 600 juta dan dibayar menggunakan uang dari Kementerian ESDM.
Jero Wacik didakwa melakukan korupsi di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata serta Kementerian ESDM. Di Kementerian ESDM bekas sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat itu diduga memerintahkan anak buahnya mengumpulkan uang untuk membiayai sejumlah acara pribadinya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Reshuffle Cukup 2 Kali, Kalau Lebih...Bukan Lagi Menteri yang Salah
Redaktur : Tim Redaksi