jpnn.com - jpnn.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur berhasil meloloskan salah satu mahasiswanya untuk mewakili Indonesia dalam Student Energy Summit di Merida, Meksiko.
Dialah Muhammad Irsan Agustian, mahasiswa Departemen Teknik Kimia ITS yang akan mengikuti kegiatan tiap dua tahun sekali itu selama lima hari, mulai 13 Juni 2017 mendatang.
BACA JUGA: Parah! 300 Mahasiswa Palsukan Nilai
Cowok yang kerap disapa Irsan ini mengaku, dirinya mengetahui kegiatan ini sejak dua tahun lalu saat diadakan di Bali.
”Dulu teman saya dari universitas lain mengikuti event terbesar untuk mahasiswa se-dunia itu,” kata Irsan kepada Radar Surabaya.
BACA JUGA: Kisah Mahasiswa yang Gigih Berwirausaha, Luar Biasa
Karena hal itu, Irsan pun bertekad untuk mengikuti acara tersebut. Pasalnya, dia adalah penerima beasiswa dari perusahaan Total pada periode 2015/2016. Sehingga ia mendapatkan newsletter setiap bulannya.
”Ketika Total mengirimkan newsletter yang menginformasi kan program My Total Campus Challenge, saya pun langsung tertarik,” ungkapnya.
BACA JUGA: Lulus Kuliah Jangan Bingung Meniti Karier
Pemenang dari kegiatan My Total Campus Challenge tersebut mendapatkan bantuan berupa sponsor dari pihak Total.
Lewat lomba tersebut, Irsan pun menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang mendapatkan bantuan dari Total untuk mengikuti kegiatan Student Energy Summit mendatang.
Sebelum lolos ditunjuk mewakili Indonesia, Irsan berangsur-angsur melewati beberapa tahapan seleksi.
Tahap pertama, dirinya harus masuk dalam sembilan besar dari seluruh peserta di dunia yang berjumlah 400 peserta.
Kemudian dari sembilan besar tersebut hanya diambil satu peserta yang paling banyak mendapatkan votes dari foto atau video yang ditampilkan.
”Lomba ini sebenarnya sederhana, hanya upload foto atau video berdurasi sepuluh detik yang bertemakan renewable energy yang diimplementasikan di kampus,” terangnya.
Irsan sendiri mengambil tema electric vehicle yang terdiri dari bus listrik, mobil listrik, dan juga motor listrik yang ada di kampus ITS.
“Tujuan saya ingin memperkenalkan pada masyarakat bahwasannya kampus ITS juga memiliki teknologi semacam ini,” ujarnya bangga.
Irsan sempat mengalami kendala ketika pengambilan voting.
“Sebelumnya pengambilan voting ini sempat ditutup secara tiba-tiba, lalu saya mengonfirmasi penutupan yang belum sesuai waktu yang ditetapkan itu,” akunya.
Berkat kegigihannya, akhirnya pihak panitia memberi waktu tambahan 1x24 jam. Perpanjangan waktu itu pun digunakan dengan sebaik mungkin oleh Irsan untuk mendapatkan vote yang lebih banyak.
“Alhamdulillah saya bisa unggul sekitar 400-an suara dari pesaing terdekat,” tutur mahasiswa angkatan 2014 ini.
Dalam Student Energy Summit, ada sekitar 700 mahasiswa dari seluruh dunia yang akan membahas energi secara keseluruhan. Baik energy yang konvensional maupun terbarukan.
Pembahasannya dilakukan melalui diskusi, seminar, dan juga studi kasus.
“Untuk studi kasus, satu timnya terdiri dari tiga mahasiswa yang dipilih secara acak oleh panitia,” imbuh Irsan.
(*/hen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rakyat Resah Karena Harga Pada Naik, Ke Mana Mahasiswa?
Redaktur : Tim Redaksi