Hebat! Petani Milenial Gobleg Bali Sukses Padukan Pertanian Organik dan Smart Farming

Jumat, 17 September 2021 – 22:47 WIB
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengunjungi Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Petani Muda Keren (PMK) Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali, Jumat (17/9). Foto: BPPSDMP

jpnn.com, BULELENG - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong petani milenial agar lebih maju, karena harapan besar pertanian modern yang diyakini memberi produktivitas tinggi ada di tangan mereka.

"Kenapa terus mencetak petani-petani milenial, karena pertanian modern dengan memanfaatkan berbagai teknologi ini sangat cocok bagi anak-anak muda. Sektor pertanian sekarang harus berkembang seiring pesatnya teknologi. Kalau tidak memanfaatkannya dan masih gunakan cara lama pasti akan tertinggal. Jadi bertani itu keren," kata Mentan Syahrul.

BACA JUGA: Kepala BPPSDMP Kementan Sebut Pangan seperti NKRI, Harus Harga Mati

Kementan terus memotivasi petani milenial dengan berbagai bentuk, mulai bimbingan, bantuan peralatan, kemudahan permodalan dan pelatihan kewirausahaan.

Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Petani Muda Keren (PMK) Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali yang dikunjungi Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi, Jumat (17/9), contoh keberhasilan petani milenial.

BACA JUGA: Kementan Puji Sosok Petani Milenial Bali Luar Biasa yang Sukses Bangun Smart Farming

Dalam kunjungannya itu Dedi menyatakan keyakinannya kejayaan pertanian Indonesia akan digenggam.

Itu setelah melihat produksi yang dilakukan oleh petani milenial, terutama P4S Petani Muda Keren yang dipimpin Agung Wedhatama.

BACA JUGA: Kementan: SDM Tetap jadi Kunci Peningkatan Produktivitas Pertanian

"Begitu datang ke Bali, khususnya di Buleleng ini saya yakin seyakin-yakinnya bahwa kejayaan pertanian Indonesia akan hadir. Karena SDM di sini sangat luar biasa," kata Dedi.

Menurut Dedi, kebangkitan pembangunan pertanian ada di tangan Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian, ada di tangan petani, khususnya para petani andalan atau petani milenial termasuk PMK Gobleg.

"Kami sudah menemukan di Buleleng ini SDM pertanian yang profesional, mandiri, berdaya saing dan berjiwa entrepreneurship. Jika semakin banyak adanya petani seperti ini, Indonesia pasti akan melejit. Produknya akan melanglang ke semua negara," jelas Dedi.

Ada dua hal yang menjadi kata kunci di PMK Gobleg, yaitu pertanian organik dan smart farming.

PMK Gobleg sukses dan berhasil dalam integrated farming.

"Tentu ini sebuah capaian luar biasa. Kombinasi antara kualitas dan harga tinggi pada pertanian organik dengan efisiensi yang dihasilkan melalui smart farming," ungkapnya.

Pertanian organik yang dikembangkan PMK Gobleg sudah mempunyai pasar tersendiri dengan harga khusus, Dedi mengajak untuk hilirisasi. Karena hilirisasi akan meningkatkan keuntungan dan nilai tambahnya menjadi lebih tinggi.

"Produksinya sudah bagus, sekarang yang perlu mulai dipikirkan adalah mengarah kepada hilirisasi. Misalnya kalau produk organik itu adalah dry fruits. Jadi kadar airnya dihilangkan sehingga lebih awet namun tetap tidak hilangkan nutrisi dan rasa. Itu contoh saja, bisa olahan lain juga," lanjutnya.

Ditambah lagi dalam pemupukan PMK Goblek menggabungkannya dengan irigasi sehingga keuntungan yang didapat berkali lipat.

“Tidak salah jika PMK Goblek mendapatkan keuntungan dari integrated farming yang dilakukan ini. Karena selain bisa menggenjot produktivitas, juga mampu menjamin kualitas, mandiri dan tentunya produk yang dihasilkan lebih sehat”, ujarnya.

Dedi yakin bahwa produk-produk ini akan mudah dipasarkan. Apalagi Bali juga dikenal dengan wisatanya.

"Bali ini dikenal mancanegara, bahkan lebih dikenal dari Indonesianya sendiri. Artinya Bali tidak perlu promosi jauh-jauh, tinggal memanfaatkan para turis yang datang. Mereka nantinya bisa membawa produk-produk kita ke negaranya," tutup Dedi. (mrk/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Dukung P4S Buana Lestari Genjot Komoditas Ekspor Kakao dan Manggis


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Tim Redaksi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler