Kementan: SDM Tetap jadi Kunci Peningkatan Produktivitas Pertanian

Jumat, 17 September 2021 – 10:02 WIB
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi. Foto: dok Kementan

jpnn.com, BALI - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan program food estate atau lumbung pangan bisa meningkatkan produksi pertanian Indonesia.

Namun Dedi mengingatkan ada beberapa faktor pengungkit produktivitas, yakni inovasi teknologi dan sarana-prasarana, peraturan perundangan, peraturan Presiden, peraturan Menteri, Gubernur, dan tingkat bawahnya.

BACA JUGA: Kementan Yakin Petani Milenial Mampu Bangkitkan Kejayaan

"Tetapi yang paling utama dan paling tinggi dalam mendongkrak produktivitas pertanian adalah tetap sumber daya alam (SDM) pertanian. Tak lain adalah petani, poktan, gapoktan, KWT, petani milenial dan penyuluh," ungkap Dedi.

Dedi menambahkan yang harus dibenahi terlebih dahulu agar produktivitas naik adalah SDM pertanian.

BACA JUGA: Kementan Dukung P4S Buana Lestari Genjot Komoditas Ekspor Kakao dan Manggis

Sebab, SDM yang mampu tingkatkan produktivitas adalah yang menguasai seluruh tahapan dari usaha tani.

"Tentu harus dimulai dari penyuluhnya. Harus mengerti bagaimana caranya menggenjot produktivitas baru dampingi petani," ujarnya.

BACA JUGA: Kementan Ajak Petani Tabanan Garap Hilirisasi Pertanian Agar Untung Berlipat Ganda

"Nah, tugas kita di sini, terutama para pendamping food estate atau tim detasering ini adalah itu. Genjot produktivitas. Kalau kata Pak Menteri tim detasering ini pasukan khusus," sambungnya.

Sebab, lanjut dia, mereka punya kemampuan lebih dan andalan di lokasi food estate.

"Kita sudah turunkan pasukan khusus dan target itu harus tercapai," ucapnya.

Selain itu, Dedi juga menyampaikan perlunya penguatan kelembagaan petani.

Karena petani tidak bisa berjalan sendiri untuk mencapai produktivitas tinggi. Mereka harus berkolaborasi, bekerja sama dengan petani lain atau mitra-mitra lain.

"Petani harus ada dalam kelompok termasuk kelompok ekonomi petani. Dengan cara itu selain produktifitas juga olahannya. Sehingga petani dapatkan keuntungan maksimal," tutur dia.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa ketersediaan pangan yang memadai untuk seluruh rakyat memang menjadi fokus utama Kementerian Pertanian.

"Karena tujuan pembangunan pertanian nasional yaitu menyediakan pangan untuk seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor," ujar Mentan Syahrul. (mrk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Bakal Bangun 2.358 Kampung Holtikultura pada 2022 


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Tim Redaksi, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler