jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah sosok militer santer terdengar akan mengikuti kontestasi Pilpres 2019. Di antaranya adalah Prabowo Subianto, Moeldoko dan Gatot Nurmantyo.
Namun, yang paling nyaring terdengar ke permukaan adalah Prabowo dan Moeldoko.
BACA JUGA: Batal Temui Abdul Somad, Prabowo Bakal Terima Neno Warisman
Pengamat politik Emrus Sihombing menilai, keduanya merupakan sosok teruji dari popularitas dan militer.
Namun, dia menganggap, Moeldoko yang saat ini menjabat sebagai Kepala Kantor Staf Kepresidenan itu lebih lengkap.
BACA JUGA: Muncul Nama Habib Salim, Peta Kubu Prabowo Berubah
“Secara pribadi, saya pikir dia (Moeldoko) punya leadership yang bagus. Paling tidak dia jenderal bintang empat, tidak gampang menjadi jenderal itu kan. Artinya seleksinya di TNI sangat ketat itu dan dia memang menunjukkan suatu kinerja yang bagus makanya dia jadi jenderal," kata Emrus saat dihubungi, Selasa (31/7).
Dibandingkan Prabowo, kata Emrus, karir dan pengalaman Moeldoko di TNI juga lebih mumpuni.
BACA JUGA: Prabowo Masih Menimbang Semua Nama jadi Cawapres
Prabowo hanya sebatas bintang jenderal bintang dua dengan jabatan terakhir Danjen Kopassus. Sedangkan Moeldoko pernah menjadi Panglima TNI.
"Saya pikir itu tidak gampang, paling tidak proses untuk menjadi dia panglima itu kan tentu dialektika antara presiden dengan DPR terjadi kan. Artinya tidak orang sembarangan dong," tegasnya.
Sementara itu, di mata politikus PDIP Perjuangan Eva Kusuma Sundari menyatakan, setidaknya Moeldoko memiliki lima keunggulan dibanding Prabowo.
Posisi Moeldoko, menurut Eva, lebih representatif dan bersih jika ingin mewakili TNI.
''Pertama, Moeldoko tidak ada beban masa lalu. Dia lebih legitimate, soal kasus berkaitan dengan HAM. Beliau clear kalau dibandingkan dengan seniornya Prabowo Subianto," terang Eva.
Kedua, kata Eva, karir puncak di Korps Angkatan Darat TNI berjalan mulus dari awal hingga pensiun. Bahkan saat ini masih dipercaya pemerintah untuk menjabat Kepala Kantor Staf Kepresidenan.
Keunggulan yang ketiga, lanjut Eva, sosok Moeldoko juga dekat dengan berbagai pemuka keagamaan dan tokoh masyarakat.
Keempat, Eva menilai sosok Moeldoko memiliki kecocokan dengan capres petahana Joko Widodo. Eva meyakini Moeldoko mampu mengimbangi cara kerja Jokowi jika dijadikan cawapres di pilpres 2019 mendatang.
"Kelima, Moeldoko tidak memiliki atau terlibat di dalam organisasi kepartaian yang mengikat. Khususnya saat beliau menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan sejak dilantik Joko Widodo per Januari 2018 yang lalu," kata dia. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Bakal Bertemu Abdul Somad Sore Nanti, Ini Agendanya
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga