HEBAT! Siswa Peraih Nilai Tertinggi Ini Jago Ngaji

Senin, 05 Juni 2017 – 09:51 WIB
Siswa peraih nilai UNBK tertinggi se-Maluku Utara, Fahri Ramli, didampingi ayahnya saat ditemui di kediamannya. Foto: Malut Post/JPNN.com

jpnn.com, TERNATE - Siswa-siswa ini berhasil meraih nilai memuaskan dalam Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Fahri Ramli mendapat nilai tertinggi, sementara Putri Nurhaliza berhasil memperoleh nilai sempurna dalam ujian Matematika. Pencapaian tersebut membuat anak-anak ini jadi rebutan SMA-SMA bonafid di kota mereka.

FAKHRUDDIN ABDULLAH, Tidore dan ABD YAHYA ABDULLAH, Ternate

BACA JUGA: Hadeuhh, 447 Siswa SMP tak Bisa Baca Tulis

Dari ribuan siswa SMP yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), nama Fahri Ramli, 15, melejit menjadi yang terbaik. Pencapaian Fahri ini tak hanya mengharumkan nama sekolahnya MTs (MTs) Tomalou, juga nama Kota Tidore Kepulauan (Tikep). Guru-guru Fahri pun tak ketinggalan bersukaria dengan prestasi itu.

Jika semua pihak begitu bergembira dengan capaian tersebut, Fahri justru mengaku tak menyangka bisa mendapatkan nilai tertinggi. Bahkan kedua orangtuanya, Ramli Samira dan Fatmawati Karim, juga tak menduga prestasi tersebut.

BACA JUGA: Kota Malang Peringkat Tertinggi Nilai UNBK, Tapi…

”Memang saat UNBK saya cukup paham soal-soal yang tertera di komputer. Jadi dengan mudah dapat menjawab. Tapi tetap tidak menyangka bisa setinggi ini hasilnya,” ungkap Fahri saat ditemui Malut Post (Jawa Pos Group) di kediamannya Kelurahan Tongowai, Kecamatan Tidore Selatan, Sabtu (3/6).

Menurut orangtuanya, sejak SD Fahri selalu mendapat ranking 1 atau 2. Sayangnya saat di jenjang SMP, prestasinya agak melorot. Ia hanya sekali mendapat ranking 3 saat duduk di bangku kelas VII. Selanjutnya Fahri hanya masuk 10 besar.

BACA JUGA: Komisi X DPR Tinjau Persiapan UNBK SMP Kabupaten Bekasi

”Namun dengan segala upaya dan sabar maupun tekun dalam belajar, ia bisa dengan mudah menjawab soal-soal saat UNBK kemarin,” tutur Ramli yang menemani Fahri.

Selain di bidang akademik, Fahri juga dikenal sebagai siswa berprestasi di bidang olahraga. Ia merupakan pemain bulu tangkis yang berkemampuan baik.

Selain itu, anak ketiga ini juga dikenal sebagai siswa yang tekun mengaji. Ia memiliki suara merdu dan selalu menjadi andalan Tikep dalam ajang MTQ. ”Dia selalu juara dua saat ikut MTQ,” sambung Ramli.

Ramli tak luput mengungkapkan rasa bangganya pada sang anak. Ia bersyukur Fahri dapat meraih peringkat pertama nilai tertinggi di Malut tanpa menyontek.

”Selaku orang tua, kami sangat bangga. Hanya nilai tertinggi di sekolah saja kami sudah bangga, apalagi sampai memperoleh nilai tertinggi dari semua kabupaten/kota di Malut. Waktu saya dengar informasi ini saya sampai menangis terharu,” ungkapnya.

Pria yang sehari-hari berkecimpung di bidang wiraswasta ini menginginkan anaknya melanjutkan studi ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Tikep di Gurabati. Namun Fahri memiliki keinginan lain, yakni bersekolah di SMA Negeri 1 Kota Tikep.

”Karena itu pilihan anak saya, sehingga saya tidak melarang. Namun yang terpenting Fahri bisa belajar yang lebih baik dan selalu menjaga ilmu agama,” pungkasnya.

Prestasi Fahri ini juga disambut gembira pihak sekolah. Kepala Sekolah MTs Tomalou Nurlaila Usman menuturkan, pengumuman peraih nilai terbaik dilakukan bertepatan dengan upacara Hari Lahir Pancasila di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Tikep, Jumat (2/6). Saat itu, semua guru madrasah di Tikep hadir.

”Setelah upacara, penyerahan hasil ujian agama pun dilakukan oleh pihak pendidikan Islam Kemenag Kota Tikep,” tuturnya.

Di hadapan semua guru, pihak Kemenag menyampaikan informasi membanggakan tersebut. Kota Tidore menempati peringkat pertama nilai tertinggi dari semua kabupaten/kota di Malut. Dan MTs Tomalou, sebagai salah satu sekolah yang melaksanakan UNBK tahun ini, menjadi ranking pertama dari semua sekolah di Malut.

”Memang tidak disangka-sangka, bahkan harap-harap cemas. Tapi alhamdulillah kami bisa memperoleh nilai tertinggi,” ungkap Nurlaila.

Fahri sendiri memperoleh total nilai 268 dalam empat mata pelajaran. Bahasa Indonesia mendapat nilai 84, Bahasa Inggris 54, Matematika 65, dan IPA 65. ”Karena pengumumannya bertepatan dengan momentum Ramadan, maka waktu itu kita sekalian buka puasa bersama di sekolah,” kata Nurlaila.

Di mata guru-gurunya, Fahri dikenal sebagai siswa yang berprestasi dan berperilaku baik. Meski tiap semester ia hanya berhasil masuk jajaran 10 besar di kelasnya, remaja itu selalu giat belajar. Kini, ia memetik hasilnya.

Fahri bahkan mengungguli temannya yang selalu menjadi juara umum di sekolah, M Fadel Noho. Fadel sendiri berada pada peringkat kedua nilai tertinggi UNBK. Total nilainya hanya berselisih satu angka dengan Fahri, yaitu 267.

”Masing-masing Matematika 75,5, Bahasa Indonesia 78, Bahasa Inggris 44, dan IPA 7,5,” terang Nurlaila.

Meski fasilitas di MTs Tomalou masih terbatas, sekolah ini nyatanya berhasil meraih prestasi membanggakan. Fasilitas terbatas membuat pelaksanaan UNBK MTs Tomalou dilakukan di MAN 1 Tikep.

”Kesiapan kita memang dari awal kita lakukan secara matang terhadap siswa, dengan mengundang lembaga ahli komputer untuk memberikan kursus terhadap siswa-siswi peserta UNBK. Dan hasilnya kali ini sangat memuaskan,” tandas Nurlaila.

Jadi Rebutan

Jika Fahri menjadi siswa dengan nilai UNBk tertinggi se-Malut, maka Putri Nurhaliza dari SMP Negeri 1 Ternate berhasil mendapat nilai sempurna dalam ujian mata pelajaran Matematika. Ya, gadis berkerudung ini mendapat nilai 100 untuk Matematika-nya.

Saat pengumuman kelulusan dilakukan, Putri tak kuasa menahan airmatanya. Kerja kerasnya belajar Matematika selama ini ternyata tak sia-sia.

”Saya sebenarnya tidak begitu suka dulunya dengan Matematika. Namun berkat didikan para guru, orang tua serta tekad dan ketekunan, akhirnya saya menyukai mata pelajaran yang menurut sebagian siswa menjadi momok yang menakutkan,” ungkapnya saat ditemui di kediamannya Kelurahan Salero, Ternate Utara, Minggu (4/6).

Salah satu jurus yang ia gunakan untuk meraih nilai 100 adalah menyiapkan semuanya dengan seksama. Putri mengaku kerap belajar Matematika secara otodidak.

”Belajarnya hanya di rumah, tanpa ada les. Saya hanya mengulang mata pelajaran yang didapat dari sekolah saja. Jika tidak paham, buka referensi lewat internet," jabarnya.

Dara kelahiran 5 Desember 2001 tersebut mengaku amat senang dan bangga. Padahal awalnya, ia hanya menargetkan bisa lulus UN saja. ”Memang tidak menyangka. Senang sekali ketika mendengarnya. Awalnya hanya ingin lulus saja, tetapi saat pengumuman dan dibacakan nilai tertinggi Matematika amat senang,” ujar Putri.

Bungsu dari empat bersaudara ini memiliki pola belajar yang tak jauh berbeda dibanding teman-temannya. Hanya saja, ia selalu mengulang materi pelajaran yang didapat setelah makan siang. ”Ketika pulang, apa yang didapat di sekolah saya ulang kembali di rumah. Itu pun kalau tidak ngantuk. Kalau ngantuk, tidur dulu. Bangun baru lanjut belajar," katanya sembari tertawa.

Putri mengaku memiliki trik khusus untuk mendapat nilai ujian yang gemilang. Sejak awal semester I di bangku kelas 7, ia mulai fokus mempelajari materi mata pelajaran yang akan diujikan. Metode ini berlaku untuk semua mapel. Hanya saja, Matematika memang ia favoritkan.

”Bukannya mengesampingkan mata pelajaran lain, tapi saya lebih banyak fokus di mata pelajaran Matematika. Memang mata pelajaran ini sangat saya senangi. Dan proses penguatan mata pelajaran ujian ini terus saya tekuni mulai dari ikut lomba Olimpiade hingga naik kelas III," tuturnya.

Anak pasangan Eddy Satria dan Wilda Iranel ini mengaku orangtuanya tak pernah memaksanya untuk belajar. Bahkan jika ia mulai terlalu serius belajar, ayah dan ibunya kerap menggodanya.

”Mereka bilang jangan terlalu serius belajar. Banyak santai juga, jangan sampai stres," ungkapnya.

Lulus dengan prestasi yang mentereng, membuat Putri jadi rebutan banyak SMA favorit di Ternate. SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 8, misalnya. SMA Negeri 1 bahkan bersedia menggratiskan seluruh biaya sekolah Putri. ”Tapi kata ibu dan ayah, terlalu jauh dengan rumah. Terus saran kakak juga lebih baik ke SMAN 8 saja karena pendidikan agamanya sangat bagus," katanya polos.

Ibunda Putri, Wilda, saat diwawancarai kemarin mengatakan putrinya selalu belajar secara otodidak. "Disuruh kursus, nggak mau. Maunya hanya mengulang saja mata pelajaran dari sekolah, serta lewat internet saja. Dia mengatakan kalau les kurang fokus," ujar Wilda.

Kepala Sekolah Putri, Mustamin Hamzah menambahkan, siswanya tersebut merupakan murid yang pandai. Sejak awal, para guru sudah memprediksi ia akan berhasil dalam pendidikannya.

”Sejak awal masuk sudah terlihat kepintarannya. Bahkan, dia selalu juara umum sejak kelas 1,” tutur Mustamin.

Mustamin bahkan sudah memprediksi Putri bakal menjadi rebutan banyak sekolah lantaran prestasinya yang gemilang. "Memang ada tawaran banyak sekolah untuk dirinya, namun semua kita kembalikan ke dirinya," tandasnya.(tr-05/far/kai)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumlah Siswa SMK di Kota Malang Terbanyak Ikut UNBK Susulan


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
UNBK   Siswa Smp   Fahri Ramli  

Terpopuler