BACA JUGA: Di Bandung Daging Sapi Tembus Rp 90 ribu/kg
Tidak hanya warga Kapuas akan tetapi warga dari luar Kapuas seperti Pulang Pisau dan Palangka Raya
Seperti, Agomo Satrio (27), pasien dari Bangas Permai, Palangka Raya ini mengaku sudah menjalani berbagai pengobatan, atas penyakit lumpuh yang dia derita sejak 2,5 tahun lalu
BACA JUGA: Perkantoran Bupati Disesaki Ternak
Pengobatan yang sudah dia jalani baik secara medis, hingga pengobatan alternatifSelain menderita lumpuh, dia juga merasakan tubuhnya panas, badannya seperti ditusuk jarum dan terkadang kepala terasa mau pecah
BACA JUGA: Tabung Gas 3 Kg Dilempar, 20 Rumah Hangus
Biaya pengobatan yang telah dikeluarkan juga tidak sedikit“Untuk biaya berobat sudah habis sekitar Rp 40 juta lebih, namun tidak kunjung sembuh juga, dan penyakit anak saya secara medis tidak terdeteksi,” kata ibu Agomo, Sranti.Selama 2,5 tahun pria yang disapa Agom itu, hanya terbaring tanpa bisa beraktifitasBahkan dia sudah merasa putus asa dengan penderitaan yang dia alami itu“Kalau sedang kambuh, saya meminta lebih baik mati,” ucapnyaSelama itu pula, ibunya setiap hari dengan sabar merawatnya“Setiap hari saya mengurut kaki Agom,” timpal ibunya.
Agom mengaku, setelah mendapatkan pengobatan dari Berti dengan menggunakan batu itu kini dia merasa sudah sehatPerubahan sudah ada 80 persenDulu kalau jalan dia harus di papah, bahkan saat hendak diobati diapun tidak bisa berjalan sendiri“Sekarang saya sudah bisa berjalan sendiri dan ini fakta yang saya rasakanBahkan saat ini saya sudah enak makan,” kata Agom dengan raut wajah bahagia.
Saat dia mengalami sakit itu, kakinya serasa ada beban berat sehingga susah untuk digerakkanSaat ini dia mengaku sangat gembira, penyakitnya tersebut sudah hampir sembuh 100 persen“Saya sebelumnya sudah putus asa, untung keluarga dan teman-teman selalu memberikan motivasi,” kata bapak dua anak iniDia mengaku, dulunya badannya gemuk dengan berat badan 65 Kg, namun kini hanya 39 Kg.
Dia mengungkapkan, pengobatan yang dilakukan pada dirinya dilakukan pada delapan titik di anggota tubuhnya“Saat tangan pak Berti menyentuh bagian tubuh yang ada penyakitnya rasanya seperti tersedot dan nyilu luar biasa,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Junawan, warga jalan Batu Suli Palangka RayaPria tersebut divonis menderita penyakit ginjal dan harus menjalani operasi“Sebelumnya untuk duduk saja pinggang saya sakit luar biasa, dan sekarang sudah berkurang rasa sakitnya hingga 50 persen,” kata dia.
Dia mengaku, selain melakukan pengobatan secara tradisional dia juga melakukan pengobatan secara medis, namun tidak kunjung sembuh“Kalau disuntik hanya bereaksi selama 12 jam, setelah itu kambuh lagi,” katanya
Dia mengaku, setelah direndami air batu dan tangan kiri Berti ditempelkan di tubuhnya seperti ada yang naik dari dalam tubuhnyaUntuk menjalani pengobatan tersebut, para pasien yang datang dari luar Kapuas menginap di rumah Berti
Dia juga mengimbau dan mengingatkan masyarakat agar jangan mudah percaya dengan pengobatan menggunakan batu seperti yang berada Desa Sei Kayu, Handil Tenderang, Kecamatan Kapuas Barat“Jangan percaya dengan hal-hal yang sifatnya mistik, hal-hal yang tidak jelas, percayalah hanya kepada Allah,” jelasnya.
Dia mengharapkan, agar masyarakat dapat menggunakan akal sehat, menggunakan rasio yang baik, sehingga dalam kehidupan ini kita melihat dengan sesuatu yang terukurPada kesempatan itu dia juga mengungkapkan, rencana pembangunan di Kecamatan Kapuas Barat(art/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tarakan Masih Kekurangan Guru
Redaktur : Tim Redaksi