jpnn.com - BULELENG - Menjalani hidup sehari-hari bukan hal mudah bagi Gede Darma Sumantara, 16. ABG yang masih duduk di bangku SMP itu harus mengurus kakeknya yang lumpuh, juga harus menghadapi pamannya yang mengalami gangguan jiwa.
Saat ini, mereka harus tinggal di rumah yang sudah reyot nyaris roboh. Rumah itu terlihat agak tersembunyi di tepi Jalan Raya Singaraja-Amlapura, tepatnya di Banjar Dinas Alassari, Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali.
BACA JUGA: Kacamata Terbesar untuk Melihat GMT, Pemakainya Bakal Terkejut
Rumah itu terhimpit di antara perkebunan kelapa milik warga. Jaraknya pun tak seberapa jauh dari Kantor Perbekel Pacung.
Rumah itu ditempati oleh tiga orang. Yakni Nyoman Gina, 70, yang lumpuh sejak dua tahun terakhir; Gede Bulan Dana, 45, penderita gangguan jiwa sejak puluhan tahun silam; serta Gede Darma Sumantara, 16, siswa kelas IX di SMPN 4 Tejakula.
BACA JUGA: Cerita Komunitas Langit Selatan Menyambut Gerhana Matahari Total
Sepintas rumah itu memang terlihat masih tegak berdiri. Namun saat dilihat lebih dekat, rumah itu mengalami retak di banyak bagian. Jendelanya sudah tak utuh lagi.
Pintunya pun tinggal separo saja. Lantainya yang disemen sudah mulai mengelupas dan menyisakan tanah di banyak bagian. Begitu pula dengan temboknya. Sejak dua tahun lalu, rumah itu dikelola Gede Darma. Bocah SMP itu yang kini harus mengurus keluarga ini sehari-harinya.
BACA JUGA: Ironi Naga Mekes jadi Naga Loyo
Terutama sejak kakeknya, Nyoman Gina, lumpuh karena terlibat kecelakaan lalu lintas. Sejak itu pula Gina tak bisa berjalan dan tak bisa lagi membiayai keluarganya.
(BACA JUGA: Bocah SMP yang Urus Kakek Lumpuh dan Paman "Gila" Bercita-cita...)
Selama ini Gina hanya duduk diatas dipan dengan kasur kapuk yang sudah mulai kumal karena jarang dijemur.
Di atas kasur juga ada tumpukan keranjang tempat pakaian kering. Salah satu sisi tembok juga ditutup menggunakan plastik, karena setiap hujan air selalu merembes. Gina sebenarnya memiliki empat orang anak.
Seorang anaknya tinggal di Denpasar, seorang lainnya tinggal di Manado, seorang lagi yakni Gede Bulan Dana, menderita gangguan jiwa. Sedangkan seorang lagi sudah meninggal, sejak beberapa tahun lalu.
(BACA JUGA: Kisah Bocah SMP yang Urus Kakek Lumpuh, Repot Saat Paman Kumat Gilanya)
Anak-anaknya itu pun jarang pulang, dan hanya pulang jika ada upacara besar saja. “Yang meninggal ini bapaknya Gede Darma. Gede Darma umurnya baru dua bulan bapaknya sudah meninggal. Ibunya juga sudah kawin lagi. Dari dulu tinggal sama kakeknya saja dia,” ungkap Kadek Suparta, salah satu kerabat Gede Darma yang ditemui Radar Bali dan dilansir Baliexpressnews.com (JPNN Group).
Sejak dua tahun terakhir, hanya Gede Darma seorang yang mengurus kakeknya sehari-hari. (*/eka prasetya/mus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Kuli yang Kini jadi Bos
Redaktur : Tim Redaksi