Ironi Naga Mekes jadi Naga Loyo

Minggu, 06 Maret 2016 – 17:33 WIB
ILUSTRASI. FOTO: JPNN.com

jpnn.com - Ada yang unik dengan hasil di Piala Gubernur Kaltim ini. Sebagai turnamen resmi yang disebut sebagai turnamen panjang oleh BOPI, Mitra Kukar gagal lolos. Sang juara bertahan turnamen Piala Jenderal Sudirman itu keok di awal

Muhammad Amjad, Jawa Post National Network, Jakarta

BACA JUGA: Kisah Kuli yang Kini jadi Bos

Tiga turnamen panjang yang memakan waktu berminggu-minggu sudah terselenggara sejauh ini. Saat PSSI dibekukan oleh pemerintah, banyak pihak berinisiatif menggelar turnamen.

Terbukti, tanpa PSSI dan operator liga, turnamen bisa berjalan mulus. Pertama adalah Piala Presiden yang diikuti klub-klub ISL, plus klub Divisi Utama pada September-November 2015. Saat itu tampil sebagai juaranya adalah Persib Bandung.

BACA JUGA: MENGHARUKAN: Ayah Angkat Jokowi dapat Hadiah Mobil

Maung Bandung menaklukkan Sriwijaya FC di Final, di Stadion Utama Gelora Bung Karno dengan skor 2-0.

Ironisnya, setelah tampil sebagai juara, Persib Bandung yang percaya diri mengikuti turnamen selanjutnya, Piala Jenderal Sudirman, harus malu. Mereka gagal lolos dari fase grup.

BACA JUGA: Warga Lereng Merapi Mulai Geram, Kasus Selok Awar-Awar Jangan Terulang

Saat itu Persib sempat menang lawan Persela 3-2, kemudian kalah 0-2 dari PBFC. Selanjutnya, kalah lagi dari tim Amatir PS TNI 0-2.

Kekalahan Persib Bandung itu ditepis dengan beberapa alasan, antara lain akibat kehilangan beberapa pemain pilarnya yang hengkang. 

“Kami kehilangan pemain kami, persiapan kami juga Sempat tersendat karena pemain banyak yang menolak latihan karena masalah kontrak," kata pelatih Persib saat itu, Djadjang Nurdjaman.

Alhasil, Persib harus menahan malu, dan mengakui gagal total di turnamen yang diinisiasi oleh TNI tersebut. 

Selanjutnya, yang disorot adalah Mitra Kukar. Sempat menjadi tim penuh kejutan karena lolos ke semifinal Piala Presiden, Mitra Kukar kembali membuat publik bola terheran-heran di Piala Jenderal Sudirman. 

Diprediksi tak akan lolos fase grup, mereka ternyata lolos ke partai puncak. Di semifinal mereka menaklukkan Arema Cronus, sebelum akhirnya mempecundangi Semen Padang 2-1 di partai puncak di SUGBK.

Tapi, di Piala Gubernur Kaltim, performa tim Naga Mekes tak segagah julukannya. Mereka menjadi ayam sayur, karena di hadapan pendukung sendiri, di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, mereka dua kali kalah sehingga tak lolos ke babak selanjutnya.

Kalah 0-3 dari Madura United, tim yang baru dibentuk kurang dari dua pekan, kemudian takluk dari tim Amatir PS TNI 1-2.

Ironis, ibarat Persib, juara yang mendapat kutukan tak lolos. Tim yang membuat mereka terpuruk pun sama. Yakni PS TNI. Bedanya, Persib harus menunggu sampai laga terakhir di fase grup untuk gagal, kalau Mitra Kukar hanya butuh dua laga saja.

Setidaknya, dari tiga turnamen yang sudah berjalan, ada kutukan bagu juara turnamen sebelumnya, untuk tampil ciamik di turnamen sebelumnya. 

“Mungkin mental pemain ya masalahnya, sudah puas juara sebelumnya. Kalau saya merasakan itu, kami akhirnya meremehkan tim lain. Ini pelajaran bagi kami ke depan," ujar awak tim Mitra Kukar yang tak mau disebut namanya.

Memang, setelah kegagalan itu, pelatih, ofisial dan pemain Sempat enggan berkomentar.

Tekad Mitra Kukar untuk bisa meraih poin penuh pun musnah, saat laga terakhir grup B, Sabtu (5/3), mereka hanya bermain imbang 1-1 melawan Sriwijaya FC. Hasil ini pun membuat sang Naga Mekes menjadi Naga loyo.(dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Misteri Identitas Pak Ogah, Gubernur Bali pun Dicueki


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler