BACA JUGA: Ditembak Dulu, Baru Disuruh Tandatangani BAP
Ketua HPI Bali, Made Sukadana sangat menyesalkan ulah pembuat film dokumenter yang warga asing keturunan India, yang tinggal di Singapura tersebutPihaknya sangat menyesalkan adanya ulah dari oknum yang memiliki perilaku seperti yang diceritakan dalam film dokumenter ini
BACA JUGA: Sudah 11 Tahun, Bantuan untuk Pengungsi Tak Jelas
Dikatakan, ada pemandu yang mengaku sebagai guide sekaligus berperan sebagai gigolo memang tidak bisa dipungkiriBACA JUGA: TIMIKA: Kepada Polisi, Malah Minta Perang Lagi
Guide atau pemandu wisata yang mengajak tamu dan mengantar ke sejumlah tempat wisata, bagi pandangan masyarakat dikatakan guidePadahal, guide yang resmi harus ada sertifikat yang dikeluarkan pemerintah daerah melalui Disparda.Terkait isu gigolo yang beroperasi di kawasan Kuta, pihaknya berharap pihak berwenang melakukan penertiban secara kontinyu"Kami berharap penertiban di kawasan wisata terus dilakukan, baik kepolisian, satgas maupun sat pol PP," terangnya.
:TERKAIT Untuk diketahui, film dokumenter ini jadi meluas cepat, karena bisa diunduh di www.youtube.comDi situs ini, pengguna internet bisa menyaksikan cuplikan film dokumenter ini yang berdurasi dua menit lebihCuplikan film dokumenter gigolo Kuta ini dibuka dengan gambar salam perkenalan dari seorang pria dewasa di Pantai Kuta.
Selain memberi salam perkenalan, pria berambut panjang dan berkaca mata ini juga menawarkan jasanya untuk menemani seorang turis wanita asal mancanegara selama liburan di Bali.
Dalam pandangan sutradara Amit Virani, seorang turis mancanegara, yang sedang berlibur di Bali, beberapa pemuda yang sering berada di Pantai Kuta, sengaja mencoba memanfaatkan turis wanita dari luar negeri untuk mencari keuntunganBaik hubungan seks maupun finansialRepotnya, meski kontroversial, film ini meraih tiga nominasi di Asian Festival of First Film(ima)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TIMIKA: Total, Lima Warga Kwamki Terkena Panah
Redaktur : Auri Jaya