TIMIKA - Kwamki Lama kembali memanasKemarin pagi, dua kubu di di Kelurahan Harapan Kwamki Lama bersiap saling serang
BACA JUGA: Propam Polda Periksa Markus Indramayu
Dari pantauan Radar Timika (grup JPNN), sekitar 100 warga dari kelompok bawah saat itu sedang berkumpul lengkap dengan peralatan perang berupa panah dan parangSituasi yang kembali dicekam perang mencuat, dipicu kejadian Rabu (28/4) sore lalu, bertempat di Jalan Freeport Lama
BACA JUGA: Mundur Dari Menwa, Mahasiswa Dianiaya
Saat itu kedua kelompok kembali bertikai dan menyebabkan dua warga terlukaBACA JUGA: Bea Cukai Tangkap Kayu Haram di Riau
Perang yang berlanjut pada Rabu dini hari kembali memakan tiga warga yang terkena panahYakni Et Alom (28) di bagian leher kiri, Elly Kulla (45) pada kaki kiri termasuk seorang anak kecil yang tidak diketahui identitasnyaKetiga korban langsung dilarikan ke RSMM dan RSUD Mimika.Kapolres Mimika AKBP MochSagi, SH menjelaskan, pertikaian yang terjadi sejak empat bulan lalu itu tidak akan berhenti jika pembayaran denda belum dilakukanKata Sagi, dalam kasus Kwamki Lama, tindakan polisi hanya menangkap pelaku pertikaian dan berupaya menghentikan perang”Masalah pembayaran denda bukan menjadi tugas kami sebagai polisi, kami hanya berusaha agar hukum positif ditegakkan,” tukas Sagi.
Polisi, lanjut Sagi, sedang berkoordinasi dengan pemerintah daerahKeterlibatan pemerintah dalam menyelesaikan kasus Kwamki Lama juga diharapkan warga Kwamki LamaDalam proses pembakaran jenazah Agus Kinal, salah satu tokoh masayarakat, Stev Kulla mengharapkan kehadiran pemerintah untuk menyelesaikan pertikaian yang sudah menelan beberapa korban jiwa itu.
Data yang dihimpun Radar Timika di lapangan menyebutkan, kejadian bermula sekitar pukul 05.00 WIT, Rabu pagi, warga yang diduga berasal dari kelompok atas hendak menyerang warga kelompok bawahOknum warga yang belum diketahui jumlahnya itu hendak menyerang melalui tiga titik yaitu belakang Hotel Rimba Papua, Pompa Dua Kwamki Lama dan Kios Panjang
Mengetahui adanya upaya penyerangan yang dilakukan kelompok atas, warga dari kelompok bawah melakukan penjagaan sejak pukul 02.00 WIT, dini hariPenyerangan yang dilakukan kelompok atas tersebut menyebabkan tiga orang lukaMenurut informasi, peneyerangan itu sebagai aksi balasan atas kematian Agus Kinal (24), Rabu (21/4) lalu, karena mengalami luka infeksi di bagian perutAgus terkena panah saat pertikaian meletus Januari lalu.
Kamis pagi, situasi kembali memanasSeperti disaksikan Radar Timika, sekitar 100 warga dari kelompok bawah yang saat itu sedang berkumpul lengkap dengan peralatan perang berupa panah dan parang, membuat Yohanis Magai dan beberapa warga lainnya takutPolisi kemudian diminta balik dan melewati jalur Kampung Karang Senang (SP 3).
Polisi bertindak cepatUntuk menghindari adanya konflik susulan, warga dari kelompok atas terpaksa diangkut menggunakan mobil polisi“Tapi sebenarnya tidak apa-apa,” kata Kapolsek Mimika Baru (Miru) AKP Lang GiaBeruntung pertikaian tidak berlanjut, sekitar pukul 06.00 WIT, polisi tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP), selanjutnya melakukan penyisiran ke rumah-rumah wargaMenurut informasi, peneyerangan itu sebagai aksi balasan atas kematian Agus Kinal (24), Rabu (21/4) lalu, karena mengalami luka infeksi di bagian perutAgus terkena panah saat pertikaian meletus Januari lalu.
Saat polisi sedang melakukn razia, sekelompok masa yang diduga berasal dari kelompok atas membakar satu unit rumah tinggal milik Toni Tabuni dari kelompok bawahKemudian sekitar pukul 07.30 WIT, dua Pleton Dalmas Polres Mimika yang diturunkan kembali melakukan razia dan patroli di kedua kubu.
Hingga berita ini ditulis tadi malam, satu peleton Brimbon Den B Mimika diturunkan untuk bersiaga di Kios PanjangUntuk memantau langsung situasi Kwamki Lama, Kapolres Mimika AKBP MochSagi, SH dan Wakapolres Mimika Kompol Erick Kadir Sully, SIK meninjau lokasi kejadian.(lrk/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sulut MInta Dana Dekon Rp1,4 Triliun
Redaktur : Soetomo Samsu